Lihat ke Halaman Asli

Transplantasi Organ Menyebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?

Diperbarui: 7 Oktober 2019   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setiap orang didunia ini pasti menginginkan hidup yang sehat dan umur yang panjang. Semua orang akan mengupayakan segala cara agar dirinya bisa terus sehat dan bisa terhindar dari segala penyakit yang ada.

Lalu apa yang akan terjadi bila ada bagian organ tubuh manusia yang tidak berjalan dengan normal atau bisa dibilang sudah rusak. Salah satu jalan keluarnya adalah melalui transplantasi organ. Transplantasi organ bisa menjadi jalan untuk meningkatkan kesempatan hidup seseorang.

Transplantasi organ adalah pemindahan sebagian organ tubuh pada manusia atau pemindahan seluruh organ dari tubuh yang satu ke tubuh yang lain. Transplantasi ini digunakan untuk seseorang yang organ tubuhnya tidak dapat berfungsi. Pendonor akan memberikan organ yang masih berfungsi kepada penerima donor. Baik dalam keadaan hidup maupun meninggal, donor organ ini dapat dilakukan.

Mudahnya, transplantasi organ ini adalah proses penggantian organ tubuh yang tidak berfungsi menjadi berfungsi kembali dengan organ yang baru. Hal ini dilakukan dengan proses pemindahan organ yang masih dapat berfungsi dengan baik ke organ yang sudah tidak berfungsi dengan baik. Transplantasi yang sering dilakukan oleh beberapa orang  adalah mentransplantasikan ginjal.

Dan yang paling langka dan jarang ditemukan adalh mentransplantasikan usus. Kenapa begitu? Karena secara logika, manusia diberi Tuhan 2 ginjal. Kita tidak akan seketika meninggal bila kita hanya memiliki satu ginjal. Tapi bila usus, manusia hanya memiliki 1 organ usus, bila manusia tidak memiliki usus maka orang itu dapat dipastikan meninggal. Hal inilah yang menyebabkan pendonor ginjal lebih banyak daripada pendonor usus. 

Sejatinya transplantasi organ bukan untuk memperpanjang umur tapi untuk meregenerasi organ. Transplantasi harus dilakukan berulang-ulang kali karena suatu organ memiliki "masa kadaluarsa".

Butuh 50 kali operasi untuk menambah peluang hidup penerima transplantasi jantung dengan kurun waktu 20 tahun. Butuh 66 operasi agar seseorang dapat hidup 15 tahun dengan organ transplantasi ginjal.

Contohnya, ginjal hasil transplantasi biasanya dapat berfungsi dengan baik kurang lebih selama 10 tahun, setelah itu, kita harus mencari pendonor organ lagi yang baru dan mengganti organ ginjal lama dengan organ ginjal baru untuk menambah peluang hidup.

Cara terbaik untuk meregenerasi organ yang tidak berfungsi dengan baik adalah dengan transplantasi organ. Tetapi walaupun transplantasi adalah cara terbaik untuk menggantikan organ yang rusak, ternyata transplantasi dapat memicu kanker. Lalu sebenarnya apa itu kanker lalu kenapa transplantasi ini dapat menyebabkan kanker ?

Kanker, begitu mendengar saja sudah membuat bulu kuduk merinding. Apa itu kanker ? menurut Yayasan Kanker Indonesia, kanker adalah hasil pertumbuhan sel-sel dalam tubuh yang tidak normal sehingga menyebabkan timbulnya sel-sel lain yang disebut sel kanker. Sebenarnya tubuh manusia pada awalnya sudah memiliki sel-sel penyebab kanker.

Perubahan abnormal dan perpindahan (mutasi) yang terjadi pada DNA dapat menyebabkan kanker. Ditambah dengan makanan tidak sehat yang kita konsumsi, pola hidup yang buruk, merokok, minum-minum alkohol, keturunan, dan juga tekanan/stress bisa menjadi faktor pendukung kanker.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline