Mimpi masih menguasai manusia
Ada pula yang terjaga
Menyaksikan bergantinya hari
Bulan kembali bersembunyi
Singgasana menunggu pemiliknya
Sang raja muncul malu-malu
Perlahan namun pasti
Tidak sekedar ayam berkokok
Kehangatan memeluk kulit
Lalu berjumpa dengan cahayanya
Bagai lonceng
Memulai kehidupan bumi
Bunga tidur akhirnya layu
Manusia terbangun
Sejuta hal t'lah menunggunya
Setidaknya untuk hari ini
Waktu terus berjalan
Begitu pula dengan ia
Terus naik hingga tahtanya
Seperti jam dinding
Hangatnya pagi berevolusi
Kini panas itu membakar bumi
Ia merendahkan dirinya
Karena tak selamanya ia bertahta
Birunya langit mulai pudar
Berganti jingga yang indah
Menunggu bulan si ratu malam
Beserta bintang sebagai pengawal
Kegelapan memakan langit
semuanya terlelap tenang
Sang ratu datang
Saatnya ia sembunyi
Ia bukan pengacau takdir
Kekuasaannya hilang
Menanti di balik bumi
Tak ada kekhawatiran
Karena semua tahu
Ia adalah sang surya
Penguasa hari
Pengusir dinginnya malam
Teman para manusia
Jakarta, 12 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H