Membicarakan filter air , mau tidak mau kita akan mengupas tangki dan media yang dipakai . Saat air baku/air mentah yang akan di pergunakan , ada beberapa catatan . Parameter kualitas air bersih yang menjadi rujukan adalah Nomor : 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3 September 1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air. Parameter air bersih yang di harapkan adalah TDS Air <1500 ppm, kadar besi <1 ppm (mg> Air di alirkan oleh pompa menuju tangki penampungan dan kemudian di lanjutkan masuk kedalam tangki filter. Tangki Filter ini bisa terbuat dari tangki Mild Steel dan tangki FRP (Fiber Reinforced Pressure). Ada jenis tangki mild steel, stainless steel ( workshop di kota bandung dan garut ) dan tangki FRP merek Pentair , Structural ,Well Mate (import) Gambarnya sbb :
di dalam tangki fiter tersebut berisi : 1) Pasir Silika atau Antrasit , berfungsi untuk menyaring partikel-partikel berukuran besar. Tersedia jenis pasir silika ex Bangka, Lampung , Sukabumi beraneka ukuran. Sedangkan antrasit , ada jenis antrasit lokal dan import ( merek Tohkemy Jepang). 2) Pasir aktif atau manganeese green sand , berfungsi untuk mengoksidasi besi dan mangan . Ada produk lokal dan import ( merek Ferolite Tohkemy ,Green Sand Plus, Birm, Pyrolox). 3)Karbon Aktif , berfungsi untuk menyerap bau dan warna. Ada produk lokal dan import ( merek calgon usa, norit belanda, jacobi swedia, kowa jepang, pica australia). 4) Resin kation , berfungsi untuk menyerap kalsium (ca) dan magnesium ( mg) yang terkandung di dalam air. Merek resin kation antara lain lewatit, purolite,dowex, suqing, I2EX. Umumnya kalau di industri , masing-masing tabung berisi satu jenis dengan berbagai ukurannya. Jika aplikasi di rumah tangga cukup 1 tabung filter berukurna 10-12 inch ( 3-5 orang dalam 1 rumah) dan berisi pasir silika , pasir aktif, dan karbon aktif. Jika kandungan besi dan mangan sangat tinggi disarankan ada lebih dari satu filer bisa 2-3 tabung filter agar efektif menurunkan nilai besi, mangan dan bau. Nanti akan saya kupas satu persatu . Salam1500>
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H