Lihat ke Halaman Asli

Abie Ryansyach Pratama

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Omon-Omon Kader IPM Itu Ada Seninya

Diperbarui: 27 Agustus 2024   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Omon-omon atau berbicara merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap individu menggunakan omon-omonnya untuk berkomunikasi, menyampaikan pikiran, perasaan, dan informasi kepada orang lain. Namun tidak semua orang menyadari bahwa omon-omon merupakan sebuah seni yang harus dipelajari dan dikuasai.

Bagi seorang kader IPM, teknik omon-omon atau yang sering disebut retorika perlu dikuasai secara baik untuk menyampaikan ide, gagasan atau pesannya secara efektif dan meyakinkan. Karena seorang kader IPM  yang mahir dalam retorika akan mampu mengikat perhatian pendengarnya, ucapannya mampu mempengaruhi pemikiran dan mengubah perilaku orang lain.

Seni berbicara ini yang harus bisa dikuasai oleh seluruh kader IPM yang memiliki tugas sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amanah cita-cita persyarikatan muhammadiyah. Dengan menguasai seni berbicara, seorang kader akan terlatih untuk berpikir kritis, mengolah informasi, menyusun argumen yang logis dan persuasif. Seorang kader juga akan mampu mengindentifikasi inti sebuah permasalahan, mengumpulkan data dan fakta yang relevan, serta mampu memimpin alur pembicaraan yang runtut dan mudah dipahami.

Menguasai seni berbicara ini memang membutuhkan waktu dan latihan yang konsisten. Seni ini akan bisa dikuasai jika kita selalu ingin melatih dan belajar untuk menjadi komunikator yang efektif. Jadi janganlah anggap remeh kemampuan omon-omon, anggaplah ia sebagai seni yang perlu dikuasai dan ditingkatkan terus-menerus. Oleh karena itu, seorang kader IPM akan mampu menyampaikan pesan lebih efektif, mempengaruhi pikiran orang lain, dan mencapai tujuan yang dinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline