Lihat ke Halaman Asli

Orang–orang Paling Bodoh di Dunia

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu. Aku hadir dalam sebuah acara buka bersama. Acara itu merupakan kunjungan safari ramadhan yang dihadiri pejabat penting di daerahku. Dan seperti biasa karena pejabat penting datang ke daerah adalah hal yang langka. Maka kesempatan itu digunakan masyarakat untuk melihat langsung sosok pemimpin mereka. Dari sana muncullah berbagai tanggapan dan cerita dari masyarakat tentang sosok pemimpin mereka. Mulai yang biasa, yang lucu sampai yang ter...la...lu..!


Salah satu komentar adalah dari seorang yang kebetulan melihat langsung dari dekat tentang betapa kurusnya beliau. Yang menarik bagiku adalah tanggapan beberapa orang terhadap komentar itu. Ada yang bilang beban tugas beliau sangat berat sementara pengalaman minim. Maklum terpilih karena mengandalkan popularitas ortu. Ada yang bilang wibawa kurang karena punya dosa nasional dimasa lalu. Ada juga yang bilang beliau masih berkabung karena adiknya baru saja meninggal dunia. Nah yang paling menarik bagiku adalah bagian terakhir bahwa sang adik meninggal karena OD.Walau kabar itu belum tentu benar tentu saja. Tapi untungnya saling komen tersebut terjadi setelah buka puasa. Jadi paling gak puasanya sempat diselamatkan. Karena kebetulan "si beliau" datang ketempat acara tepat saat berbuka tiba.


Saya sempat bingung OD itu apaan ? Tapi kemudian saya tahu bahwa OD itu adalah ketika suatu benda masuk kedalam tubuh secara berlebihan sehingga membuat nyawa melayang. Dan "sesuatu" itu pastilah berbahaya sehingga memiliki efek mematikan. Karena kalau benda itu kacang paling efeknya jerawatan , kalau benda itu telur paling bintilan atau bisulan, kalau benda itu seafood paling gatal - gatal.


Sekali lagi berita itu sangat mungkin tidak benar. Maklumlah ketika orang rame bercerita selalu saja ada orang sok tahu yang ingin jadi pusat perhatian. Lalu mengarang cerita agar terlihat hebat. Atau bisa saja penghasut dan yang semacam itulah. Walau kematian karena OD atau overdosis bukanlah kejadian luar biasa. Sering kita mendengarnya. Bahkan cukup banyak pesohor dunia yang jadi korbannya.


Yang sulit dipahami adalah alasan - alasan mereka melakukan itu. Karena kematian dengan cara itu sama saja dengan bunuh diri. Karena biasanya mereka sendirilah yang memperlakukan diri mereka seperti itu.


Memang saat ini kejadian bunuh diri sudah sangat lumrah. Bahkan tak pandang umur dan kelas sosial. Tua muda, kaya miskin, terkenal atau yang tidak, ada saja yang melakukannya. Kadang mereka melakukannya karena alasan - alasan yang sepele. Terutama dikalangan yang berumur muda. Ada yang karena malu tak naik kelas, tidak dibelikan sepeda atau motor oleh ortu dan yang paling banyak persoalan asmara. Untuk yang tua biasanya karena himpitan ekonomi, penyakit yang tak kunjung sembuh, banyak hutang, masalah keluarga dan kadang juga asmara.


Apapun alasannya tetap saja sulit diterima. Karena kalau mereka mau membuka mata dan berfikir maka ada begitu banyak alasan untuk tetap hidup lalu mengapa memilih mati karena satu alasan bodoh. Ada banyak hal - hal sederhana dalam hidup yang indah untuk dijalani. Tapi mereka memilih yang rumit. Mungkin itulah yang disebut gelap mata sehingga tidak bisa melihat dunia dalam pandangan yang lebih luas.


Yang kadang bikin tak habis pikir justru cukup banyak mereka yang memilih mati itu adalah orang yang dari segi apapun terlihat sangat baik. Bila yang bunuh diri adalah orang susah kita mungkin akan sedikit maklum. Dan paling - paling cuma ikut turut prihatin. Tapi kalau yang mati itu orang kaya , terkenal, berwajah cantik atau tampan lalu dari keluarga terhormat. Yang seperti inilah yang bikin kita sakit kepala. Kok bisa !


Dia menyia - nyiakan hidup yang jadi dambaan banyak orang. Begitu sempit kah dunia mereka hingga tak menemukan jalan keluar ? Seandainya sebelum bunuh diri, mereka mengumpulkan uang untuk dipakai pelesir keliling Indonesia. Pasti dunia akan menyenangkan dan penuh gairah. Kalau kurang puas ? ya, keliling Asia. Kurang puas juga ? Mengapa tidak keliling dunia. Tapi entahlah, mungkin saking sempitnya dunia bagi mereka hingga mereka memilih untuk berkeliling akhirat.


Tapi yang goblok adalah mereka yang bunuh diri karena urusan cinta dan asmara. Bagiku cinta itu omong kosong. Karena kitalah yang mengatur cinta. Bukan cinta yang mengatur kita. Hingga saat putus cinta. Kita lah yang harusnya membunuh cinta bukan cinta yang membunuh kita. Tidak masuk akal hanya karena cinta pada satu wanita atau pria kita menutup buku pada yang lain. Padahal ada 7 miliar mahluk seperti itu dimuka bumi.


Dalam hubungan pria wanita cinta sejati itu bullshit. Cinta sejati antara pria wanita baru tercipta ketika terbentuk sebuah keluarga. Dan bisa saja awal mereka membentuk keluarga itu tidak didasari "cinta". Mungkin mereka menikah karena dijodohkan. Proses dalam menjalani hidup berkeluarga itulah akan terpupuk cinta . Karena disana ada saling belajar, berbagi, saling memahami, saling melindungi, berkorban , bersabar dan bermacam - macam ujian yang dilewati bersama. Disanalah akan muncul cinta sejati bila mereka berhasil melewati semuanya. Kalau kemudian terjadi poligami, mungkin bisa ditanyakan pada Aa Gym. Karena buktinya Teh Ninih balik lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline