Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Berpikir Positif dan Optimis

Diperbarui: 17 Juni 2015   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1413069525379995365

“Apakah gelas ini berisi setengah penuh, setengah kosong, atau penuh?” tanya seorang teman kepada saya lewat e-mail. Tanpa pikir panjang lagi, saya jawab e-mail-nya, ”Gelas itu berisi setengah penuh karena saya termasuk orang yang selalu berpikir positif dan optimis."

Tak lama kemudian, saya menerima email lagi yang menyatakan bahwa jawaban saya salah. Saya jadi penasaran untuk mencari tahu jawaban yang benar. Karena, yang saya ketahui selama ini jawabannya adalah gelas itu berisi setengah penuh.

Ternyata, jawabnya bukan setengah penuh atau kosong, namun gelas itu isinya penuh. Lalu, saya memberikan argumentasi, “Bukankah airnya hanya setengah?”.

“Anda betul, yang tampak mata memang setengah gelas air. Namun, yang tak tampak mata adalah setengah gelas udara,” sanggah teman saya itu. Kemudian, teman saya itu menunjukkan buku Cracking the Millionaire C.O.D.E yang ditulis oleh Mark Victor Hansen dan Robert G Allen (2006), yang menjelaskan bahwa jawaban saya tadi itu kurang tepat.

Kemudian saya berpikir, “Betul juga apa yang disampaikan teman saya itu, bahwa di balik yang isi itu ada udara yang mengandung oksigen, yang membuat kita dapat bernapas dan hidup”.Lebih jauh lagi saya berpikir, “Kalau saja tidak ada udara dalam tiga puluh menit, saya akan mati karena tidak dapat menghirup oksigen”.

Selama ini, kita hanya melihat yang kasat mata saja. Padahal, di balik yang kasat mata itu tersimpan kekuatan yang mahadahsyat.

Begitu juga barangkali saat Anda memberikan sejumlah dana untuk amal dan sedekah. Secara kasat mata dana Anda berkurang. Namun, di balik itu Anda menciptakan ruang hampa yang akan diisi oleh—bisa jadi—rezeki atau keberhasilan-keberhasilan lain dalam kehidupan Anda.

Sebagaimana yang difirmankan dalam Al Qur’an:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alla adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji, dan Allah melipatgandakan bagi barang siapa saja yang Dia kehendaki. Da,n Allah maha luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”.

(QS. Albaqarah: 261)

Kesimpulannya, di balik yang kasat mata itu tersimpan kekuatan yang maha dahsyat. Pada saat Anda memberikan sejumlah dana untuk amal dan sedekah, pada hakekatnya Anda menciptakan ruang hampa atau vakum yang akan diisi atau menarik berbagai kemudahan-kemudahan. Bisa jadi diisi atau menarik kemudahan-kemudahan pada saat Anda berusaha, sehingga Anda mendapatkan hasil yang berlipat ganda, atau keberhasilan-keberhasilan lain dalam kehidupan Anda. Allahualambisawab.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline