Ini cerita pendek tentang si pendek. Ia adalah seorang anak yang belajar di sekolah jangkung. Jangkung berarti tinggi.
Si pendek setiap hari bingung, kebingungannya yang pertama mengapa ia diberi nama pendek. Lalu kebingungan yang kedua kenapa dia disekolahkan di sekolah yang bernama jangkung.
Setiap hari pendek berangkat ke sekolahnya pagi sekali, Pukul 6:30 pendek sudah berada di SMA Jangkung. Pendek anak yang periang namun terkadang tiba tiba menjadi introvert yang aneh.
Hari ini hari minggu, pendek segera berangkat menuju sekolahnya. Buru buru dari mandi sampai sarapan tak lupa uang saku ia selipkan sebesar 10 ribu.
" Bu pendek berangkat dulu, Assalamualaikum" pendek berpamitan ke ibunya sambil salim. " ia ndek hati hati dijalan ". Tak berselang lama, pendek langsung berangkat berjalan kaki menuju sekolahnya dengan jarak tempuh setengah jam perjalanan dari rumah.
Sekolahannya berada di pusat desa, sedangkan pendek tinggal dibalik perkampungan yang terhalang hutan hutan rimbun dibalik bukit.
" kok sepi ya orang orang dijalanan kampung tumben ", dalam hatinya pendek berkata. Dia cukup heran tak melihat teman teman seperti biasanya berangkat sekolah berduyun duyun dari berbagai sudut kampung.
" Bu pendek mana ? "
ayah pendek menanyakan pendek ke ibunya,
" ya sekolah pak seperti biasa " .
Loh bukannya ini hari minggu ? ".