Beberapa saat terbangun dibarisan pelataran kamar , mata langsung menoleh
Barusan saja ada cahaya dari kejauahan, ah ternyata sudah siang
Diantara bilik bilik ratapan , aku masih memaknai keberpihakan mimpi barusan
ada sepeda yang dikayuh jatuh diantara persawahan, lekas kakek tua berjalan bergontai menyusuri kota
Ah mimpi apa sebenarnya, tanya ku berontak
Bila saja masih ada si kakek, pasti ku tanya kemana iya akan berjalan
Atau kenapa anak anak tadi bersepeda di galengan sawah
Bias fatamorgana tergambar lekas lekas hilang, berganti realitas yang cukup membuatku berhenti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H