Rimbun pohon menghantar kabar, terjatuhnya daun daun kering dari tamgkai
Riuh cerita angin membersamainya, melewati waktu waktu nostalgia
Aku berdiri di ujung dahan, bagaimana bisa aku tak jatuh
Daun saja berjatuhan, bagaiamana ku dengan segala diksi ketidak berdayaan
Waktu bergulir baru saja beberapa detik, meneteskan air air detik seiring dentingan mentari
wajah wajah yang absurd semakin membersamai, langkah yang terkunci diantara dahan menjatuhkan daun yang jatuh
Biarkan serupa dengan bergontai keringnya ranting yang semakin menua
Diantara luka lama yang dihanyutkan lewat angin menepi bersama serakan daun daun
Mimpi yang jatuh terlalu pagi, dan tak lagi memberi isyarat
Merdeka ! sambil mendengkur !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H