Lihat ke Halaman Asli

Kesalahan Terbesar dalam Hidupku

Diperbarui: 8 November 2022   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Saya Abida Sofyan Ali, sekarang mahasiswa di Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya. Ini adalah kisah percintaan ku yang menjadi masa lalu yang kelam. 

Kala itu, waktu masih di pondok aku menemukan seseorang yang sangat saya kagumi saat pandangan pertama, Namanya sofwa kamila, dia begitu cantik dan sopan. Waktu itu aku selalu mencari akun sosmed nya sampai suatu ketika aku menemukan akun sahabat nya, dan aku selalu bertanya tanya tentang dia melewati sahabat nya.

Dan ternyata dia pacarnya temenku, karena saking penasarannya aku kepada dia, aku sampai nekat memberanikan diri chat ke dia. Awal pertama aku chatting an respon dia begitu agak cuek meskipun aku selalu mencari topik, dan lama kelamaan sifat cueknya itu perlahan mulai menghilang. 

Hampir 1 tahun aku mendekati dia sampai suatu ketika tiba tiba dia curhat ke aku, dia bilang di habis di putusin sama pacarnya. Aku coba bantu meskipun cuma bisa chatting an dan akhirnya pun dia bisa mengikhlaskan si dia. Dari kelas 1 sampai kelas 3 memang si cewek ini suka sama temen sekelasku tapi perasaan nya baru bisa tersampaikan waktu kelas 3. Memang sulit melupakan seseorang yang sangat dia cintai tapi aku selalu membantu melupakan dia. 

Sudah 4 bulan setelah dia putus sama pacarnya, dia semakin dekat denganku. Yang dulu gak pernah telfonan sekarang udah biasa meskipun cuma waktu liburan dikarenakan masih mondok. Selang beberapa waktu akupun memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku ke dia dan ternyata dia perasaan dia juga sama seperti ku. 

Aku begitu bersyukur bisa mendapatkan nya waktu itu, banyak dari temenku ingin sekali mendapatkan nya tapi tidak ada seorang pun yang bisa mendekati nya. Dan disinilah awal kesalahan ku yang membuatku tidak bisa move on selama 2 tahun.

Awal pertama punya hubungan dengan dia, tiap hari chatting an, telfonan dan tidak ada masalah apapun waktu itu. Sampai berjalan sekitar 5 bulan menjalani hubungan ku dengan dia, tiba tiba perasaan bosan keluar dengan sendirinya. Aku dari dulu memang lebih suka berjuang dan ketika sudah mendapatkan nya aku sudah tidak bersemangat lagi. 

Aku mulai menyibukkan diri dengan dunia ku, aku selalu meninggalkan dia dan lebih mementingkan game daripada dia, aku lebih memilih hobi daripada cinta. 

Sering kali dia curhat ke temenku, buat story' sedih sampai temenku pun marah sama aku karena tak pernah ada waktu untuk dirinya, ketika kalah bermain game rasa kekesalan ku selalu dia yang jadi sasarannya. akhirnya pun dia minta putus karena sudah tak sanggup lagi, dari situ aku baru sadar. Aku sudah meminta maaf beberapa kali tapi tetap masih sama jawaban nya. 

Setelah putus setiap hari aku selalu teringat akan dirinya, aku menyesali atas apa yang aku perbuat. 2 tahun tidak bisa move on karena nya, sampai-sampai aku mendekati perempuan hampir 15 pun hasilnya tetep sama. Setiap malam selalu terfikir kan dia, penyesalan yang terbesar dalam hidupku. 

Aku tau itu memang kesalahan ku, tapi aku tidak bisa terus menerus terpuruk dalam penyesalan, karena waktu tidak bisa berputar kembali. Dan aku mulai bisa melupakan dia sampai sekarang dan aku bersyukur sekarang sudah ada penggantinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline