Lihat ke Halaman Asli

Mengamankan Ide

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1354808947260627240

Apapun jenis bisnis Anda, kreatifitas ide merupakan asset yang paling termahal. Nyawa dari sebuah bisnis ada pada idenya. Betapa tidak, Microsoft lahir karena ide cemerlangserta perfect dari seorang “Bil Gates”. Search Engine Google mengalahkan Yahoo, MSN, AOL, dan search engine lainya karena ada pada idenya. Mark Zuckerberg dengan facebooknya juga Karena ide yang brilliant. Wow, berarti betapa mahal sebuah ide kreatifitas itu sendiri.

Dalam istilah bahasa orang “londo” Show Stealer adalah istilah untuk menyebut orang yang doyan mencuri ide dan menaruh stempel namanya sendiri di atas gagasan itu.

Sebuah contoh ada dua perusahaan yang sama-sama bergerak di bidang konstruksi melakukan kerjasama. Ide dasar dan kerja lapangannya dilakukan oleh perusahaan pertama. Namun ketika proyek itu diresmikan yang banyak bicara kepada kewartawan serta melakukan pencitraan adalah perusahaan kedua. Alhasil, bisa ditebak seakan-akan perusahaan kedua merupakan yang mempunyai gagasan terbesar di dalam keberhasilan proyek ini.

[caption id="attachment_220008" align="aligncenter" width="277" caption="Illustrasi Kreatifitas http://memantau.blogspot.com"][/caption]

Kejadian semacam itu memang tidak mudah untuk dielakkan. Orang terkenal menjadi tambah terkenal karena dialah yangselalu membuat berita. Misalkan Sule, Nunung dkk dalam Opera Van Java masih terus bisa membanyol dan melawak dan makin menjadi eksis di dunia perlawakan. Tetapi masyarakat tidak pernah tahu siapa sebenarnya yang menuliskan ide-ide banyolan Opera Van Java group tersebut.ha..ha..Ini hanya satu contoh para kompasianer, kalo kurang pas ya tolong di maklumi karena anne memang bukan kru dari Opera Van Java.

Dalam Show Bussines hal seperti itu memang wajar dan selalu terjadi. Tetapi bagaimana halnya kalau itu terjadi di dalam organisasi, atau di sebuah perusahaan korporasi bisnis? Apalagi kalau hal itu menimpa Anda. Dalam sebuah pertemuan empat mata dengan Bos. Anda menyarankan agar para distributor lemah diusahakan mendapat kredit modal kerja dari Bank atas jaminan perusahaan. Dengan demikian, distributor itu akan merasa commited dan akan lebih giat mejualakan produk perusahaan sebagai produsen. “Ide yang bagus,” kata Bos sambil menganguk-angukan kepala.

Dua minggu kemudian Anda dipanggil Bos dan mendapat perintah untuk melaksanakan proses pemberian kredit modal kerja itu. “Direktur Utama sudah menyetujuinya,” Kata si Bos datar. Anda melaksanakanya dengan penuh antusias karena Anda berfikir bahwa ide tersebut merupakan murni dari Anda dan disambut oleh Direktur Utama.

Empat Bulan kemudian, dalam pesta ulang tahun perusahaan, Betapa terkejutnya Anda. Dalam Pidatonya, Direktur Utama ini merupakan ide cemerlang Bos yang dinilainya sebagai usaha motivasi distributor paling berhasil dalam dasawarsa ini. Hidung bos kembang kempis karena menerima pujian. Ia duduk di deretan paling depan dengan minuman serta kue-kue kelas wahid di meja. Anda, pemilik ide cemerlang yang sedang di puji itu, terbenam dalam kerumunan karyawan lainnya, mengengam sebotol Aqua dan sekantung plastic berisi Roti dan Nogosari.

Anda marah, Anda kesal, Anda kecewa, tetapi kepada siapa? Kalau Anda tidak ingin marah dan kesal atau kecewa lagi maka Anda perlu melakukan sesuatu untuk mengamankan ide cemerlang Anda dari kemungkinan dicuri orang. Karena banyak mata-mata bisnis mengincar ide cemerlang Anda. Bukan atasan saja yang bisa mencuri ide Anda, bisa juga teman sekerja atau bahkan bawahan Anda.

Ide memang bukan komoditi yang murah. Gagasan yang inovatif merupakan sesuatu yang mahal. Tirto Utomo menemukan gagasan mendirikan pabrik air minum mineral dalam botol Aqua karena orang-orang asing yang dulu sering dibawanya banyak yang jatuh sakit perut gara-gara minum air yang kurang bersih. Ia menyimpan gagasan itu sampai mempunyai kesempatan untuk melaksanakanya.Ceritanya tentu akan lain jika Tirto sudah mneceritakan idenya kepada orang lain yang mungkin akan mendahuluinya.

Jika Anda memiliki ide yang baik, catatlah segera dalam buku harian agar Anda tidak melupakannya. Fikirkan ide-ide itu lagi baik-baik sebelum disampaikan kepada orang lain. Cobalah menuangkanya dalam bentuk struktur dan sistematika yang baik. Cara terbaik adalah melakukan hal itu diatas kertas, sehingga Anda lebih mudah melihat celah-celah yang lupa diperhitungkan.

Ajukan ide yang cemerlang Anda pada kesempatan yang baik. Misalnya meeting mingguan. Dengan demikian, ada banyak saksi melihat bahwa Andalah pencetus ide tersebut. Bila terpaksa mengajukan gagasan secara empat mata, pastikan untuk segera menuangkan dalam bentuk memo atau dokumen tertulis lainnya. Jika itu relevan, kirim tembusan kepada orang ketiga.

Bagaimana jika Anda menghadapi atasan yang suka mencuri ide? Beri dia pelajaran. Ajukan ide Anda secara sepintas tampak menarik, tetapi jangan dilengkapi dengan data, hasil riset, atau kunci strategis lainnya. Kalau perlu jebaklah dengan data yang tidak akurat atau data yang keliru. Atasan yang suka mencuri ide bawahanya adalah seorang yang tidak kreatif. Karena itu, ia akhirnya akan terjebak dengan ide dan gagasan Anda, dan pada saat itu Anda bisa tampil sebagai juru selamat karena Andalah pemegang kunci strategis pelaksanaan Ide briliat tersebut.

SELAMAT MENGAMANKAN IDE BRILLIANT ANDA!

IDE TULISAN INI DICURI DARI KIAT SERATUS BISNISNYA BONDAN WINARNO, Ha..ha..

SALAM

“By Abi Callysta”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline