Lihat ke Halaman Asli

Kasihan Kau Pertiwi

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tanah tumpah darah
Dipuja-puja pujangga masa
Dieja-eja oleh para pengelana
Dielu-elu dirindu diharap

Tanah surgawi
Dikaruniai limpahan hasil bumi
Tak habis dimakan puluhan dinasti
Pertiwi......

Kasihan dikau.....
Pertiwiku.....
Layu....
Pilu....

Tak kuasa bergerak
Air matamu enggan menitik
Bukan karena congkak
Bukan karena sok

Pertiwi kini lunglai di pembaringan
Tertawan stroke yang melumpuhkan
Bukan sebab kolesterol, tapi kekagetan
Melihat anak-anaknya menjadi teman setan

Pongah.....
Serakah......
Bedebah!
Bedebah!

Pertiwi.....
Bangkitlah kini!
Masih ada anakmu yang berjanji
Merawatmu hingga sembuh kembali.....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline