Tanah surgawi
Dikaruniai limpahan hasil bumi
Tak habis dimakan puluhan dinasti
Pertiwi......
Kasihan dikau.....
Pertiwiku.....
Layu....
Pilu....
Tak kuasa bergerak
Air matamu enggan menitik
Bukan karena congkak
Bukan karena sok
Pertiwi kini lunglai di pembaringan
Tertawan stroke yang melumpuhkan
Bukan sebab kolesterol, tapi kekagetan
Melihat anak-anaknya menjadi teman setan
Pongah.....
Serakah......
Bedebah!
Bedebah!
Pertiwi.....
Bangkitlah kini!
Masih ada anakmu yang berjanji
Merawatmu hingga sembuh kembali.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H