Bioma taiga adalah suatu ekosistem hutan yang didalamnya hanya terdapat satu spesies pohon yang sejenis. Spesies tersebut misalnya seperti pinus, konifer, cemara dan lainnya yang sejenis. Bioma ini biasanya diapit oleh 2 bioma lain yakni bioma tundra di sebelah utara dan bioma hutan gugur di sebelah selatan taiga. Bioma taiga memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut, suhu pada bioma taiga mencapai 90°F atau lebih pada musim panas dan cenderung rendah pada musim dingin, memiliki musim dingin yang berlangsung cukup panjang dan daerah ini sangat basah karena penguapannya rendah. Musim kemarau yang panas sangat singkat yakni berlangsung 1-3 bulan. Jenis tumbuhan sangat sedikit, umumnya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
Taiga dapat dijumpai di wilayah utara hutan gugur subtropis dan pada pegunungan tropis. Bioma taiga tersebar di beberapa negara dengan musim dingin yang panjang dan musim panas yang cenderung singkat seperti Rusia, Canada, Amerika Serikata(bagian utara), Norwegia, Swedia dan beberapa negara dengan iklim yang sejenis. Dengan kondisi iklim yang lumayan ektrem, tumbuhan yang terdapat di taiga harus dapat beradaptasi untuk bertahan, hal tersebut merupakan salah satu penyebab keberagaman jenis vegetasi di taiga cenderung sedikit. Ekosistem Taiga merupakan ekosistem taiga sangat kontras. Fakta ini ditunjukkan adanya dominasi komunitas tertentu, sehingga komunitas lain menjadi tersandra bahkan stres sampai mati(Budi & Prihatiningrum., 2018).
Karakteristik vegetasi Taiga termasuk miskin jenis vegetasi, karena kondisinya yang relatif ekstrem, sehingga hanya sedikit jenis tumbuhan yang dapat hidup di lingkungan tersebut. Semak dan tumbuhan basah relatif sedikit. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas jenis konifer, sehingga sering disebut sebagai hutan konifer. Konifer umumnya memiliki tajuk yang mengerucut (sedikit percabangan di bagian atas dan percabangan di bagian bawah melebar ke arah sampan). Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah cemara, aspen, alder, birch, juniper dan spruce.
Strategi Adaptasi
Berbagai strategi adaptasi dilakukan vegetasi taiga untuk bertahan terhadap kondisi ekstrem. Pohon cemara misalnya, memiliki tajuk berbentuk kerucut agar mudah menggeser salju sehingga cabang tidak akan pecah. Daunnya yang berbentuk jarum dan mempunyai zat lilin dapat mengurangi kehilangan air melalui transpirasi, sehingga tahan terhadap kekeringan. Pohon-pohon yang berdaun lebar, seperti aspen (Populus tremula L. : Salicaceae), sangat leksibel dan tidak mudah pecah ketika ditutupi oleh es dan salju(Hutasuhut, M. A. 2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H