Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Jokowi Tak Didampingi Petinggi Partai Saat Temui Aburizal?

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS.com

Kata Juru Bicara Koalisi Merah Putih Tantowi Yahya di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (15/10/2014) mengomentari pertemuan empat mata antara presiden terpilih Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Galeri Seni Kunstkreing Paleijs Menteng. "Karena sudah menjadi salah satu ciri-ciri Joko Widodo sebagai seorang Satrio Piningit Pemimpin ke-7 Republik Indonesia, yaitu 'nglurug tanpo bolo', mendatangi pihak 'lawan' sendirian tanpa pasukan. Bila seorang panglima perang memimpin suatu pasukan untuk menyerbu musuh, itu dalam konteks peperangan, dengan tujuan mengalahkan, menghancurkan, meluluhlantakkan lawan. Sedangkan seorang Satrio Piningit Jokowi mendatangi pihak yang dianggap semua orang sebagai lawannya, bukan sebagai lawan yang harus dikalahkan, tetapi sebagai sesama anak bangsa yang harus diajak bekerjasama membangun negara. Jokowi mendatangi ARB yang harus diakui merupakan salah satu pemimpin politik di Indonesia, dalam konteks konstruktif membangun bangsa, bukan konteks destruktif peperangan yang menghasilkan kehancuran dan kekalahan salah satu pihak. Itulah makna 'nglurug tanpo bolo'. " Demikian satu jawaban yang penulis peroleh dari salah satu tulisan pendukung Jokowi di kompasiana. Tulisan lama di kompasiana ini berbau tahayul dan klenik tanpa dasar ilmiah dan hanya mengandalkan serba kebetulan yang dicocok-cocokkan. Karena kebetulan tidak terjadi 3 kali, 3 point  atau lebih, beberapa kebetulan kecocokan ciri-ciri yang ditempelkan kepada Jokowi dianggap sebagai suatu kebenaran. Baiklah, bolehlah berpendapat demikian. Karena sejarah bangsa-bangsa dituliskan untuk anak cucu akan lebih menarik bila dalam bentuk sastra. Semoga saja kebetulan-kebetulan ini berlanjut di masa depan dan benar-benar membawa kemajuan dan kejayaan bagi negara dan bangsa. Asal Indonesia ke depan menjadi lebih baik, tidak ada alasan bagi siapapun untuk menolak. Tapi bila nanti Jokowi tidak menunjukkan kinerja sesuai harapan, biarlah Ahmad Dhani menantangmu duel di ring tinju dan menghajarmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline