Lihat ke Halaman Asli

Ballack 'Habis'

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13493480641981313609

[caption id="attachment_209739" align="aligncenter" width="400" caption="http://bola.okezone.com/read/2012/10/02/48/698288/ballack-gantung-sepatu"][/caption]

Ketika Sang Bintang ‘Prustasi’

Prustasi. Kata itu mungkin tidak berlebihan dialamatkan kepada Michael Ballack. Sang bintang, pemilik nomor punggung 13 di Timnas Jerman itu akhirnya ‘terpaksa’ mundur dari hiruk pikuk lapangan hijau dan si kulit bundar.

Tidak adanya ketertarikan dari tim untuk memanfaatkan jasanya, menjadi salah satu alasan pemain yang kerap berseberangan dengan Joachim Low itu memutuskan untuk membuka lembaran baru di luar sepak bola profesional. Ballack mundur, setelah berkarir di salah satu klub Bundes Liga, Bayer Leverkusen yang dibelanya sejak 2010–2012.

Alasan mundur sang bintang, terasa sangat ironis. Bagaimanapun juga, meskipun mungkin tidak sebanding dengan Jurgen Klinsmann Ballack adalah pemain besar yang sempat mengangkat prestasi Jerman di event internasional. Bagaimana tidak, dari 98 laga yang diikutinya di Timnas Jerman, Ballack mampu menciptakan 42 gol.

Selain dalam hal gol, kepemimpinanan Ballack di lapangan juga, terbukti mampu membawa Tim Panzer menjadi kesebalasan yang diperhitungkan lawan-lawannya. Meskipun memang, kerap kali gagal menjadi sang juara. Tapi setidaknya, jerman mengalami peningkatan ketika Ballack bergabung.

Nasib Ballack terkatung-katung setelah pihak klub memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak. Menurunnya prestasi Ballack selama membela Leverkusen, disinyalir menjadi salah satu alasan Tim ogah untuk memperpanjang kontraknya. Bagaimana tidak, dari 35 laga yang diikutinya, sejak musim 2010-2012, Balack hanya mampu menyumbangkan 2 gol

Bergabungnya Balalck dengan Bayer Leverkusen sendiri, merupakan ke dua kalinya setelah sebelumnya dia sempat bergabung pada musim 1999-2002. Saat bergabung pertama kali itu lah, kemampuan Ballack di lapangan hijau berhasil mencuri perhatian tim-tim besar untuk memanfaatkan jasanya.

Hingga akhirnya, pada musim 2002-2006, Ballack bergabung dengan raksasa Jerman, Bayern Munich. Pada periode ini lah, barangkali, karir Ballack bisa dikatakan berada di puncak. Selama lima musim itu, Ballack sukses menyumbangkan 44 gol dari jumlah keseluruhan pertandingan yang diikutinya sebanyak 107 laga

Kecemerlangan Balalck di Munich, berhasil memincut juragan minyak, Roman Abramovich, sangpemilik Chelsea. Namun sayang, prestasi Ballack menurun ketika bergabung selama lima musim. Dari 105 laga yang diikutinya, Balalck hanya mampu menorehkan 17 gol untuk The Blues. Jumlah itu, jauh dibandingkan saat bermain bersama Munchen.

[caption id="attachment_209740" align="aligncenter" width="468" caption="http://www.dailymail.co.uk/sport/football/article-1125262/Chelsea-3-Ipswich-1-Lampard-Ballack-spoil-Town-dream.html"]

1349348163139868041

[/caption]

Hingga akhirnya, karir Ballack bener-benar menurun, ketika kembali ke Bayer Leverkusen sejak musim 2010-2012. Di tim ‘barunya’ itu, Ballack hanya mampu mengemas 2 gol dari 35 laga. Dan akhirnya, beberapa hari lalu, karier Ballack bener-bener habis, setelah memutuskan untuk berhenti dari sepak bola profesional.

Mungkinkan Ballack akan mengikuti jejak Klinsman menjadi pelatih untuk tim kebanggannya, Jerman di masa yang akan datang?

*Dari beberapa sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline