Lihat ke Halaman Asli

Selamat Sore Pak Ahok

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1420714186376088424

[caption id="attachment_363634" align="aligncenter" width="300" caption="Dokument pribadi"][/caption]

Pak Ahok, apa kabar? Semoga bapak selalu dalam keadaan sehat, agar DKI Jakarta semakin membaik.

Mohon maaf sebelumnya, kalau Saya lancang. Perkenalkan, Saya adalah salah satu warga Kabupaten Majalengka, Pak. Kejutan dan juga tersangjung Saya oleh Bapak, lantaran Bapak ternyata tahu Majalengka. Padahal banyak teman-teman Saya yang tidak tahu Majalengka. Mereka ngiranya Majalengka itu, Cicalengka dan atau Majalaya. Tapi, ternyata Bapak tahu Majalengka..

Tapi, ketersangjungan Saya itu kemudian membuat kening saya berkerut, lantaran tidak paham. Itu berawal dari sebuah artikel di media online, yang memuat pernyataan Bapak tentang pengusaha ‘bandel’ dan Majalengka (http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-tak-bayar-ump-perusahaan-korsel-pindah-saja-ke-majalengka.html).

Dalam berita itu, Bapak mengeluarkan pernyataan "Ya pindah saja, kan bukan orang Jakarta juga. Kebutuhannya segitu kok. Saya enggak mau ada perbudakan di sini, kalau kira-kira perusahaan sudah tidak mampu membayar segitu ya pindah ke Majalengka saja, kan ada pelabuhan, bandara segala macam di sana," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (5/1).

Kalimat itu lah, yang membuat kening Saya berkerut, Pak. Dengan segala keterbatasan Saya, Saya belum paham, kenapa Majalengka jadi tempat untuk pengusaha yang membandel? Di kota besar saja (yang tentunya segala halnya bagus), mereka masih membandel, apalagi ini di kota kecil (yang masih banyak orang belum tahu kalau di Jawa Barat itu ada Kabupaten bernama Majalengka).

Di dalam keterbatasan pengetahuan Saya, kalau kebandelan mereka dilakukan di Majalengka, aduh Pak, bagaimana nasib kami? Sawah yang selama ini masih menjadi tumpuan hidup (meskipun lebih banyak buruh tani, dibanding sebagai petani) dialih fungsikan menjadi pabrik, tapi kemudian mereka (karena punya banyak uang) mau membandel. Duh Pak, meskipun kami tinggal di daerah kecil, tapi kami sedikit-banyak tahu, menjadi ‘budak di rumah sendiri itu tidak enak.

[caption id="attachment_363636" align="aligncenter" width="300" caption="Screenshoot koment di fb warga Majalengka"]

142071422536535603

[/caption]

Kami takut, mereka benar-benar datang ke kota kami dengan segala kebandelannya. Dan mereka akan semakin semena-mena, lantaran merasa punya uang. entah akan jadi apa Majalengka ku Pak.. Mungkin akan semakin panas, karena penghijauan semakin berkurang, dan si penyebab berkurangnya penghijauan pun, bertindak seperti monster. belum lagi hal-hal negative lainnya yang mungkin saja terjadi.

Pak Ahok, mungkin itu saja Pak. Maafkan atas keterbatasan pegetahuan Saya dalam menangkap makna tersurat Bapak..

Salam hormat dari warga Majalengka, semoga kesehatan dan keselamatan selalu menyertai Bapak dalam memimpin saudara-saudara kami di DKI.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline