Lihat ke Halaman Asli

abelxevalaa

Mahasiswa

Kesadaran Para Masyarakat Mengenai Kesehatan Mental di Tengah Perkembangan Teknologi

Diperbarui: 20 September 2022   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Abel Xevala Rievtie

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Zaman sekarang, tiada hari tanpa menggunakan gadget dan internet. Tidak lain dan tidak bukan gadget dan internet digunakan untuk mencari informasi disekitar maupun untuk keperluan pribadi, seperti urusan pekerjaan, tugas sekolah maupun kuliah. 

Kebanyakan dari kita pastinya mengikuti perkembangan dari teknologi untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Teknologi sangat bermanfaat bagi kita semua  untuk menambah ilmu dan wawasan terutama untuk mendapatkan informasi mengenai kesehatan mental. 

Namun, ditengah perkembangan teknologi seperti saat ini, banyak masyarakat yang masih awam dengan kalimat "kesehatan mental". Entah remaja maupun orang dewasa masih banyak yang menganggap bahwa kesehatan mental itu hanyalah omong kosong. 

Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa orang yang memiliki gangguan mental adalah orang "gila", "stress", "berkebutuhan khusus". Dan tak jarang kita menemui orang yang memiliki gangguan mental dikucil oleh masyarakat sekitarnya. Persepsi inilah yang harus kita hapus dari kacamata masyarakat agar kita dapat menanamkan kesadaran terhadap pentingnya memperhatikan kesehatan mental.

Kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara psikis, rohani, dan social, sehingga dapat merasakan keadaan sekitar dan perasaan yang dirasakan diri sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain, jika seseorang memiliki kesehatan mental yang baik, maka ia akan memiliki simpati dan empati terhadap sekelilingnya. 

Kesehatan mental tidak kalah penting dari kesehatan secara fisik. Terkadang, jika seseorang merasakan sakit secara fisik, mereka tidak segan untuk memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit. 

Sedangkan, orang yang merasakan gejala adanya gangguan mental, mereka malah menyembunyikan atau menutupi dari orang lain hingga tidak berani untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater. Ia menyembunyikan gejala yang dirasakan pasti dikarenakan merasa minder dan malu pada lingkungan sekitar. Takut jika akan dikucilkan, dihina ataupun direndahkan.

Banyak kasus seperti ini yang menyebabkan seseorang yang mengalami gejala gangguan mental tidak kunjung sembuh, justru tambah parah karena tidak konsultasi ke psikolog untuk mendapatkan penanganan serius. Ditambah dengan berita miring yang beredar di media social mengenai gangguan mental yang membuat seseorang menjadi lebih takut. 

Hal yang perlu ditegaskan disini adalah pentingnya bersikap bijak menggunakan media social dan internet. Kita perlu menanamkan dalam diri untuk menggunakan media sosial untuk mencari informasi yang penting dan bermanfaat bukan untuk menyebarkan berita hoax. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline