Kesenian tradisional jaranan kini mulai punah. Seiring perkembangan zaman pemuda dan anak-anak sebagai generasi penerus lebih memilih ke internet dan gadget.
Namun, Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Telah memulai aksinya. Mendidik dan melatih anak-anak untuk memiliki kecintaan terhadap kesenian ini.
Sebagai wujud dari pelestarian kebudayaan jaranan. Anak-anak pun antusias menyambutnya. Mengikuti latihan demi latihan tanpa ada paksaan. Demikian juga, dengan orang tua. Mereka dengan antusias menemani, menunggu, dan mendukung putra-putrinya yang sedang berlatih.
Anak-anak belajar dan berlatih sesuai passion nya, ada yang jatil, penari jaranan, caplokan, juga monyetan. Nanti juga akan diadakan saat seakan kerasukan. Anak-anak pun berlatih demikian. Pasti seru bukan?
Niat, dukungan, dan kerja sama yang sangat manis antara anak-anak, masyarakat, dan pemerintah diharapkan akan mempercepat laju perkembangan dalam upaya pelestarian ini.
Nah, Bapak Camat Bringin yaitu Bapak Supriyadi memberikan contoh untuk melestarikan budaya jaranan ini. Rencananya besok tanggal 01 Januari 2020 akan diadakan festival jaranan junior seluruh kota Ngawi dan ini free.
Nantinya Festival jaranan ini akan dimeriahkan oleh Seni Reog Singo Sriwijoyo dan Seni Jaranan Singo Sriwijoyo Rejuno Ngawi.
Kesenian reog yang sudah malang melintang di tiap daerah.