Lihat ke Halaman Asli

Abe Yoga

Mahasiswa Hubungan Internasional

KKN Daring, Mahasiswa UNS Mencoba Metode Gethok Tular Pemahaman COVID-19 di Banyuanyar

Diperbarui: 7 Juli 2020   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aberrant Pratama (20) membuat konten untuk KKN secara daring.

Pada masa pandemi COVID-19, Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) meluncurkan program pengabdian masyarakat berupa kuliah kerja nyata (KKN), hal ini ditujukan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi adanya wabah virus corona yang menjadi pandemi global saat ini. Dalam kegiatan KKN ini UNS meluncurkan beberapa tema besar yang salah satunya berupa supporting pemahaman masyarakat terhadap COVID-19.

Pemahaman masyarakat dinilai penting untuk memastikan kesiapan dan ketahanan masyarakat menghadapi pandemi COVID-19. Pemahaman masyarakat yang menjadi salah satu tema besar di KKN COVID-19 UNS ini dapat dilakukan dengan media apapun, tetapi UNS menyarankan agar KKN kali ini dilakukan secara daring. 

Melihat tidak adanya daerah yang kebal dari penyebaran COVID-19 ini, maka Program KKN ini dilakukan di berbagai daerah, salah satunya di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. 

Dibimbing oleh Prof. Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T. , Aberrant Pratama (20) menjadi salah satu peserta KKN COVID-19 UNS dan merancang program KKN-nya secara daring di Banyuanyar, lebih tepatnya di kawasan RT.02 RW.06 Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. 

"masyarakat perlu memiliki kesadaran akan kondisi saat ini, oleh karena itu perlu adanya pemahaman masyarakat yang dimulai dari pengetahuan umum, hingga cara menghadapi pandemi ini, karena dari UNS katanya diusahakan untuk dilakukan secara daring, maka saya kepikiran pemahaman masyarakat lewat pembuatan konten seperti poster dan video lalu disebarkan ke grup WA RT/RW, komunitas, dan lainya gitu. " kata Abe yang melakukan KKN di kelurahan Banyuanyar.

Pemahaman masyarakat terhadap COVID-19 lebih mudah karena adanya adanya metode Gethok Tular di masyarakat yang juga merupakan inisiatif masyarakat dalam saling menyebarkan pesan-pesan untuk mencegah COVID-19.

"masyarakat Jawa pada umumnya memiliki metode komunikasi Ghetok Tular yang fungsinya seperti broadcast message, jadi kita awali dengan memberikan pengetahuan umum tentang COVID-19 dan menyebarkan konten dan pesan-pesan secara daring, gethok tularnya secara daring" begitu kata Abe.

Pembuatan konten seperti poster, video, pesan-pesan online untuk dibagikan kepada masyarakat terkadang harus menyesuaikan dengan kondisi masyarakat yang masih harus bekerja disaat pemerintah menggencarkan Lockdown. "masyarakat masih banyak yang harus bekerja diluar rumah, jadi konten yang dibuat arahnya ke perilaku hidup hidup bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan yang disarankan oleh World Health Organization (WHO), tak lupa juga dengan tips-tips menjaga daya tahan tubuh gitu"tutur Abe.

Walau KKN ini dirancang agar dilakukan secara daring, tetapi Abe tetap melakukan kegiatan luring dengan protokol kesehatan, seperti sosialisasi dan mengajak warga untuk mematuhi protokol kesehatan secara langsung dan membagikan masker kepada warga yang mencari pendapatan di luar rumah. "kegiatan luring juga diperlukan ya, Gethok Tular juga esensinya mulut ke mulut, jadi kita harus luring juga ke orang-orang" tambah Abe.

Pembagikan masker kepada pengguna jalan (21/05)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline