Lihat ke Halaman Asli

AbieLabieba

Belajar sebagai cara hidup

Panggilan Alam Semesta dalam Sistem Kehidupan Manusia (Part-1)

Diperbarui: 16 Mei 2024   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@Abielabieba_Sembalun_Lombok

PANGGILAN ALAM SEMESTA DALAM SISTEM KEHIDUPAN MANUSIA

Oleh : Habiburrahman

Part-1

Di tengah aliran waktu yang tak kenal henti, sistem hidup kita sesungguhnya menari-nari dalam harmoni yang abadi. Seperti halaman dari novel alam semesta yang tak pernah berakhir, keterhubungan antar komponen adalah kisah yang tak terpisahkan, tercipta dari ikatan yang erat di antara semua entitas. Ketika pohon-pohon menjulang tinggi, memberikan perlindungan kepada tumbuhan-tumbuhan di bawahnya. Akarnya menghubungkan diri ke tanah, mengambil nutrisi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup. Burung-burung bernyanyi di cabang-cabang, dan serangga-serangga bekerja sama untuk menjaga siklus kehidupan yang terus bergerak.

Namun, seperti dalam setiap cerita tentang kehidupan, tantangan muncul. Musim kemarau yang panjang melanda hutan, mengeringkan mata air dan menyusutkan sumber nutrisi. Semua makhluk hidup di hutan merasakan ketidakstabilan yang mendalam. Dia harus bertahan, atau semuanya akan hilang dalam debu.

Jauh dari mata manusia, dalam hutan yang rimbun, terdapat sebuah sistem hidup yang menjalani kisahnya sendiri. Ini bukan hanya sekadar sekumpulan makhluk hidup, tetapi sebuah karya seni yang hidup, sebuah tarian tak terlihat di alam semesta.

Dalam setiap helaan napasnya, sistem ini mengungkapkan keindahan emergensi, di mana kesatuan muncul dari pertemuan setiap elemen. Seiring dengan nadanya yang beresonansi, nilai-nilai integratif yang tak berubah menggerakkan untuk terus maju, selalu menjaga keseimbangan yang rapuh di antara keberagaman.

Tiada lelah, sistem itu melanjutkan perjalanannya, mengkonservasi diri dalam simfoni kehidupan yang tak pernah mati. Dalam perjalanan yang tak berujung ini, sistem itu membawa pesan bahwa hanya melalui kesatuan dan keberlanjutan, kita dapat merasakan keindahan dari keutuhan yang muncul dari interaksi yang tak pernah berakhir.

Sistem hidup itu, dalam usahanya untuk mempertahankan keberadaannya, mulai bekerja bersama dengan lebih erat. Pohon-pohon mengirimkan sinyal melalui akarnya, berbagi air dan nutrisi dengan yang lain. Burung-burung yang biasanya bersaing untuk sumber makanan, sekarang berbagi piring mereka. Serangga-serangga bekerja sama untuk mencari jejak air yang tersisa di dalam tanah kering.

Di tengah kekeringan yang melanda, sesuatu yang indah mulai terjadi. Kesatuan itu muncul dari interaksi semua komponen, seperti cahaya yang tiba-tiba muncul di dalam kegelapan. Mereka menjadi satu dengan alam, menjaga keutuhan yang mempertahankan kehidupan itu sendiri. Invarian nilai-nilai integratif itu membawa mereka melewati musim kemarau yang sulit ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline