Tanggal 22 Maret 2023 merupakan Hari Raya Nyepi tahun baru saka 1945 bertepatan pada awal bulan Ramadhan 1444 H/2023M.
Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang di rayakan setiap tahun baru saka. Penanggalan tahun baru ini berdasarkan hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dianggap sebagai hari penyucian dewa-dewa di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup.
Nyepi merupakan hari raya umat hindu di seluruh dunia, kata nyepi ini berasal dari kata sepi atau sunyi, perayaan nyepi sendiri mengikuti perhitungan tanggalan saka, yang memiliki 12 bulan dalam satu tahun, bulam pertama penanggalan saka disebut bulan citra masa.
Tujuan nyepi merupakan permohonan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wase, untuk mensucikan bhuana alif yaitu alam manusia, dan bhuana agung yaitu alam semesta.
Isitilah nyepi masyarakat akan berdiam diri di dalam rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar. Sesuai namanya, daerah dengan mayoritas masyarakat Hindu seperti di Bali akan melakukan Nyepi selama 24 jam, mulai 06.00 Wita hingga esok hari di jam yang sama.
Menurut penanggalan hindu, Hari raya ini jatuh pada tanggal satu (penanggal pisan) sasih kadesa (X) atau tepatnya sehari sesudah tilem kesanga (X).
Uniknya perayaan Hari raya ini selalu berpuat di Bali, hal ini karena mayoritas umat Hindu di Indonesia menetap di Bali.
Tak ayal, perayaan Hari Raya Nyepi sangat terasa di pulau Dewata tersebut.
Andriansyah menjelaskan terdapat empat rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi, meliputi Melasti, Tawur Kesanga, Hari Raya Nyepi, dan Ngembak Geni.
Tetapi di sisi lain umat Islam kemungkinan besar akan melaksanakan shalat tarawih perdana pada Rabu malam, dan kebetulan di Bali masih dalam suasana Nyepi. Hal tersebut merujuk pada penetapan Muhammadiyah dan prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bahwa 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada Kamis (23/3/2023). Jadi, bisakah umat islam melakukan shalat tarawih di sana (yang dalam keadaan hari nyepi)?