Lihat ke Halaman Asli

Lembaga Dakwah PBNU dan Kemendikbud Berikan Trauma Healing Kepada Korban Gempa Sumbawa NTB

Diperbarui: 2 Juni 2022   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abdus Saleh Radai bersama para guru Sekolah Dasar di Sumbawa Barat lokasi sekolah berdekatan dengan titikgempa

Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD-PBNU), bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI) melakasanakan Program Psikososial dan Trauma Healing. Kegiatan ini untuk anak-anak korban bencana gempa bumi di 15 Sekolah Dasar Negeri yang tersebar di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat.

Acara di laksanakan dari tanggal 8-20 Desember 2018. Kegiatan Psikososial dan Trauma Healing ini diisi dengan berbagai kegiatan. Diantaranya psikososial dan Assesment, Edutaiment, Motivasi pendidikan, Motivasi Spiritual, Mitigasii dan rileksasi.

Abdus Saleh Radai Bersama Para siswa Korban Gempa Sumbawa NTB di tenda yang disiapkan BNPB

Pengurus Divisi Kajian dan Pengembangan Lembaga Dakwah PBNU Abdus Saleh Radai berharap, dengan dilaksanakannya program trauma healing ini dapat membantu siswa-siswa segera pulih dari trauma yang disebabkan oleh peristiwa bencana gempa bumi.

"Tumbuhnya harapan baru untuk terus survive dalam menjalankan kehidupan demi masa depannya. Sekaligus merangsang imajnasi baru untuk terus dapat merealisasikan cita-citanya," ujar Abdus Saleh Radai di Sumbawa, Sabtu (15/12/2018).

Abdus Saleh Radai juga mengatakan, "dalam situasi tak nyaman, pemulihan trauma pada anak memang memerlukan dukungan keluarga dan orang dewasa di sekitarnya. Namun, keluarga tentu berada di situasi serupa, merasa panik dan cenderung tidak bisa menolong, karena mengalami goncangan peristiwan dan trauma yang sama".

Oleh sebab itu perlu keterlibatan pihal luar untuk menolong dan berusaha memulihkan trauamatic syndnomenya dengan berbagai hal yang tidak bersinggungan langsung dengan peristiwa yang dialaminya. Trauma healing untuk anak, cenderung agak sulit sebab anak seringkali sulit bercerita perihal kecemasannya seperti orang dewasa. Abdus Saleh Radai mengatakan, bermain menjadi metode trauma healing yang tepat buat anak.

"(Dengan bermain), mereka tidak merasa sedang diobati, tidak merasakan situasi yang mencekam. Dan yang mendampingi tidak boleh selalu mengungkit cerita (tentang gempa)," Abdus Saleh Radai menceritakan.

Selain itu, dikatakan Abdus Saleh Radai, dalam kegiatan trauma healing ini juga diisi dengan Game, dongeng, sulap, dan yang paling penting adalah bimbingan rohani dan keagamaan. "Untuk memotivasi dan memulihkan kembali rasa percaya dirinya," pungkasnya. (ASR)

Sumber berita: Dakwahnu.id

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline