Lihat ke Halaman Asli

ABDURROFI ABDULLAH AZZAM

Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia

Cak Imin, Giring Nidji, dan Amien Rais dalam Pusaran Pilpres

Diperbarui: 27 Agustus 2020   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi PKB, PSI, dan PAN dalam Pilpres 2024 (rmol.com)

Musisi tanah air, Giring Nidji nyapres bukan hanya sindiran pada Prabowo sebagai jendral tua dengan ambisi tidak kunjung tumbang. Sindiran ini juga sebagai pembelajaran bagi Cak Imin dan Amien Rais dalam ambisi pilpres 2024.

Cak Imin dalam sidang pleno laporan pertanggungjawaban DPP dan pandangan umum DPW PKB di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali. Ia minta maaf karena gagal jadi cawapres Jokowi.

Cak Imin tidak ingin mimpi besar menghadapi Jokowi. Meskipun demikian ia bangga dan senang senang karena Ma'ruf Amin terpilih jadi wapres 2019-2024. Cak Imin disingkirkan karena ia lebih muda apalagi Giring Nidji melawan mantan ketua BEM, Anies Baswedan.

Giring kalah tanpa ampun karena tidak ada rekam jejak kepemimpinan. Kita tidak akan merasa kecewa  sampai  usaha  itu benar-benar gagal telah pergi untuk selama-lamanya.

Seperti diketahui, Cak Imin saat menjelang Pilpres 2019 sempat bergerilya untuk menjadi cawapres Jokowi dengan modal spanduk dan gagal. Kegagalan Giring Nidji nampaknya mengikuti jejak Cak Imin.

Bapak Reformasi, Amien Rais memang pernah menjadi calon presiden pada Pemilu 2004. Ia berpasangan dengan Siswono Yudhohusodo. Pendiri PAN populer ini dikalahkan Susilo Bambang Yudhoyono. Penulis juga melihat pernyataan Giring Nidji mengenai keseriusan partainya seperti mencalonkan Amien Rais.  Giring Nidji nampaknya mengikuti jejak  Amien Rais. 

Pada diri Amien ini dalam Pilpres 2019 tidak membuat maju. Begitu juga elektabilitas PSI menurun namun meninggkatkan perhatian pada kandidat presiden muda, Anies Baswedan dan Gubernur Indonesia ini tersenyum dan tersipu malu-maluin melihat pernyataan musisi tersebut.

Perlu diketahui pembaca bahwa Giring Nidji menjadi calon presiden adalah hak konstitusional warga negara. Tunggu saja tanggal penggunaan hak tersebut hingga Giring gagal menuju RI satu.

Pendukung fanatik nantinya  nantiya akan menjadi faktor yang penting dalam menyukseskan ajang tersebut, Namun keberanian Giring Nidji menanggung malu patut diapresiasi PSI, ia akan melawan Prabowo dan Anies dengan pendukung fanatik.(*)

__________________

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline