Lihat ke Halaman Asli

ABDURROFI ABDULLAH AZZAM

Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia

Fahri Hamzah atau dr. Reisa Untuk Gantikan Pak Kyai Ma'ruf?

Diperbarui: 15 Agustus 2020   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya milenial Fahri Hamzah dan dr. Reisa (gelora.co.id)

Gaya busana Fahri Hamzah dan dr.Reisa Biru Terang atau Light Cyan persis milenial. Sekarang ini dengan bantuan kode satuan warna semakin mudah fashionable. Milenial itu beda dengan orang tua, mereka cenderung lebih menyukai orang-orang dengan gaya hypbeast daripada mereka yang berpikir untuk menyelesaikan masalah. Gaya penampilan dan gaya bahasa tersebut penting bagi milenial. Gunakan gaya komunikasi yang mudah diterima dan penampilan yang menarik.

"Soal milenial mungkin itulah yang membuat dia semakin relevan, cuma milenial jangan dilayani secara dangkal, milenial juga ingin orang yang berpikir menyelesaikan persoalan," ucap Fahri Hamzah Jumat 14 Agustus 2020 dari akurat.co

KH Maruf Amin harus hati-hati dengan wacana pergantian wakil Presiden. Tidak serius urus Covid-19, Jokowi bisa ganti pak Kyai dengan dr. Reisa atau Fahri Hamzah. Perbedaan dengan  dr. Reisa dengan Pak Kyai karena gaya penampilan dan gaya bahasa tersebut relevan bagi milenial. Fahri Hamzah sudah berubah agar bisa menjadi wakil presiden milenial.

#Kyai Diam, temukan juru bicara

Pilihan juru bicara wakil presiden antara Fahri Hamzah dan dr. Reisa. Kami pilih dr. Reisa meski sama-sama bergaya dan suara milenial. Sebab, dr. Reisa menawarkan gagasan-gagasan unik untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa depan lebih cantik. Fahri akan cenderung akan mengajak kaum muda untuk menemukan terobosan baru agar milenial bebal diatur   ditembak dengan lima besar kekuatan nyinyir.

“Fadli Zon dan Fahri Hamzah: Tanda kehormatan dinilai 'untuk bungkam kritik', Presiden Jokowi sebut 'Inilah negara demokrasi'” Ucap Lucky Sandra, Peneliti politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 12 Agustus 2020 dari BBC News.

Psikologis milenial itu tidak senang pesan juru bicara yang nyinyir. Kalau perlu diperhatikan orang yang nyinyir itu milenial tidak suka seperti Fahri Hamzah dan Fadhil Zon sebagai penerima penghargaan yakni Bintang Mahaputera Nararya. Mereka lebih suka dr. Reisa yang cantik jelita dengan pesan dari juru bicara yang tidak biasa.

Juru Bicara Pak  Kyai Maruf disebut-sebut tokoh yang paling berbobot membahas dari isu HAM, teroris,  aksi kamisan, atheisme, pendidikan, rating tv, Covid-19 dan edukasi seks. Impian juru bicara ini tidak ada pada dr. Reisa ataupun Fahri Hamzah. Tapi pada Pandji Pragiwaksono ingin menjadi Juru Bicara Presiden dimulai dari juru bicara wakil presiden, KH Ma’ruf Amin. Rekam jejak Pandji Pragiwaksono jelas sebagai juru bicara pasangan cagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaha Uno tahun 2016 silam.

Impian Pandji Pragiwaksono menjadi juru bicara Presiden (tribunnews.com/Bayu)

Dengan demikian Keberadaan standar dan kode etik profesi masih terdapat pada Pandji Pragiwaksono menyampaikan informasi ditengah kediaman pak Kyai. Meskipun Pak Kyai terlalu diam namun ada juru bicara berdampak pada rakyat terhadap kinerja wakil presiden  atas laporan terekspose media massa. Dengan juru bicara super narsis dan jenius dapat menyampain kinerja wakil presiden KH Ma’ruf Amin ke publik.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline