Lihat ke Halaman Asli

ABDURROFI ABDULLAH AZZAM

Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia

Bila Tren Rasisme Menyebar di Indonesia, Bagaimana Sikap Kita?

Diperbarui: 2 Agustus 2020   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Mr. Axel Azzam and Mr. Hyun Bin are contemplations about racism in world | document from modern.id

Rasisme terjadi di AS terhadap orang keturuanan Cina setelah wabah virus corona merebak beberapa bulan terakhir dan terjadi juga orang keturunan kulit hitam, Goerge Floyd hingga tewas. Partai Demokrat diduga dalam afiliasi tuntutan Black Lives Matter sedangkan partai Republik dalam membangun sentimen terhadap negara cina.

Meskipun menyandang status sebagai seorang pelajar, bukan berarti Abdurrofi ini tak pernah menjadi korban rasisme di Amerika. Kami sangat salut dengan pelaku rasisme tersebut. Beliau adalah orang tidak baik hati dan sombong. Baik dalam tutur kata dan perilaku.

Rekan media AS sempat berbincang tentang black lives matter dengan beliau ketika bertemu di restoran tempat Abdurrofi makan siang. Kami melihat jika mereka adalah orang yang visioner dan ambisius dalam isu ini berkaitan supremasi kulit putih di AS.

Supremasi kulit putih adalah sebuah ideologi yang menganggap bahwa ras putih lebih superior dibandingkan ras lainnya di muka bumi. Contohnya dengan pembuatan film superman, masyarakat Amerika kulit putih harus super kuat dibandingkan masyarakat lain dan negara Amerika harus superior dibandingkan negara lain.

Ya kalau orang hitam seperti rambut Abdurrofi mau disebut bule ya jangankan monyet pun pasti tidak mau sebut bule. Kecuali kalau dilarang bergaul dengan monyet. Orang hitam menjadi warga negara kelas dua karena supremasi kulit putih  di AS.

Kental analogi orang kulit hitam dengan monyet karena sikap rasisme. Dilarang sekolah bareng monyet. Atau dilarang belanja dipisah ya mungkin ia monyet bisa. Jangan tertawa "seperti" Monkey Lives matter. Bahkan Presiden Ronald Reagan sebut Orang kulit hitam dari afrika "Monyet" 

Meskipun konten buruk hak untuk kebebasan berpendapat di AS merupakan harta karun yang dimiliki setiap warga negara untuk mengekspresikan pendapat dan aspirasinya tanpa campur tangan pemerintah. Teknologi informasi menjadi platform freedom of speech.

Foto : Lawan rasisme, foto warga papua pegang poster soal monyet ini dari Suara.com

Tren rasisme kulit hitam terjadi pada tahun 2019 kepada warga Papua mengutuk serangan dan tindakan represif yang dilakukan ormas serta aparat TNI/Polri di Malang, Surabaya dan Semarang dianggap monyet. Apabila mereka monyet jangan paksa kibarkan merah putih. Begitulah, perasaan imigran kulit hitam dari afrika.

Apabila kita tidak suka disebutkan hitam tentu itu body shaming. Ya stop body shaming, tidak baik rasis seperti budaya Amerika. Itu naluri orang Indonesia juga. Berbeda di AS melakukan fat shaming membantu orang menurunkan berat badan. Wanita harus good looking without fat.

Photo : Transformation girl from fat to sexy fashion.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline