Fakta mengejutkan karena sebelum vaksin ditemukan, virus corona akan bermutasi hingga akhir zaman. Virus ini tidak melakukan pengembalian bentuk untuk menjadi pantogen yang lebih lemah. Apabila Negara membeli vaksin maka kesempatan virus ini memperpanjang waktu mutasi maka vaksin yang sebelumnya akan terhenti dan tidak berguna bagi virus corona jenis baru.
"Setelah proses pembuatan vaksin berhasil, maka virus jenis variasi baru akan mengaktifkan pada inangnya dengan memberitahukan informasi dari medis. Vaksin lama tidak berguna untuk virus corona baru sebut saja Covid 20 Pro. Maka, seluruh informasi/deskripsi virus baru yang tertera belum dapat didentifikasi dan memerlukan vaksin baru pula," Ucap Abdurrofi Abdullah Azzam (03/07/2020) Jam 07:30 WIB di RS MH Thamrin Jakarta.
Penggunaan vaksin sangat disetuju para peneliti terutama Abdurrofi Abdullah Azzam. Apabila masyarakat tidak ingin terinfeksi virus corona, maka vaksinasasi massal harus terlebih dahulu dilaksanankan sebagai sebuah paket sebelum virus corona jenis baru atau disebut covid 20 pro hadir. Abdurrofi atau disapa Mr. Axel menjelaskan pentingnya gaya hidup sehat, bersih dan higenis agar menghindari penyebaran virus ditangah masyarakat.
"Saya tegaskan vaksinasi itu perlu dan berkumpul ditengah masyarakat tidak masalah bila masyarakat menerapkan program SBH yakni Sehat, Bersih dan Higenis. Virus itu merupakan parasit lemah namun dapat menyebar pada lingkungan masyarakat kotor dan kumuh. Oleh karena itu, kita bisa memaknai new normal dengan new life style. Gaya hidup baru yang sehat, bersih dan higenis," Ucap Mr. Axel
Dengan demikian masyarakat bisa kembali pada kehidupan normal baru dengan gaya hidup sehat, bersih dan higenis agar menghindari penyebaran virus ditangah masyarakat. Secara psikologis fenomena di rumah saja mendadak membuat pikiran ngelantur dan linglung ini dikenal dengan istilah brain fog. Oleh karena itu, program SBH yakni Sehat, Bersih dan Higenis harus diterapkan oleh masyarakat sebagai agenda new normal dengan new life style agar bisa berinteraksi sosial kembali ditengah pandemik virus corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H