Pilpres 2024 adalah upaya terakhir bagi Prabowo Subianto. Pria dengan background militer tidak berhenti berjuang untuk mengisi biografi hidupnya sebagai presiden RI ke-8. Mantan menantu orde baru lebih haus akan kekuasaan daripada kebenaran akan bertarung Bung Anies dan Bung Emil. Beberapa partai siap mendukung Bung Anies dan Bung Emil untuk mencegah mantan menantu orde baru berkuasa lagi di Indonesia.
Berdasarkan pemetaan (mapping politic) dari Indopoling untuk Pilpres 2024. Prabowo akan berkoalisi dengan Puan maharani. Koalisi PDI-P dan Gerindra ini akan semakin seru dengan dukungan PSI lawan terberat yakni Bung Anies dan Bung Emil diusung dari partai Nasdem, PKS, PPP, PKB,Perindo, Gelora dan PAN.
Poros ketiga adalah AHY sebagai ketum Demokrat dan Airlangga Hartarto dari Ketum Golkar. Hal ini realistis sesuai ambang batas presiden. Di acara televisi, orang yang haus kekuasaan presiden ditunjukkan dengan orang yang licik. Namun, ternyata bukan itu tapi ambang batas presiden sesuai putusan mahkamah konstitusi.
Saat ini gerakan progresif tengah dibangun kembali politisi mencerminkan generasi muda yang tangguh. Anak muda butuh pembahasan mengenai situasi kekinian berbasis ekonomistik, hingga konstelasi politik yang ada sekarang hingga 2024. Anak muda melihat suatu kebijakan dan regulasi, maka apa yang diputuskan oleh para pemegang kuasa, tak lebih dari melancarkan skema perluasan dan peeningkatan kualitas hidup mereka. Sehingga ruang kesempatan politik anak muda itu terbuka, bahkan cukup optimistik untuk menjadi partisipatif. Alih-alih menciptakan gerakan progresif, yang terjadi gerakannya super-progresif.
Dalam (abdurrofi:2017) politisi dalam "Politician To Be Young" perjuangan terhadap kesejahteraan generasi muda terutama pekerjaan, tempat tinggal, dan kehidupan berkualitas merupakan sebuah persoalan tuntutan ekonomistik harus diselesaikan dengan pendekatan politik. Anak muda akan menjadi relawan salah satu diantara calon pemimpin yang dinilai mampu untuk menciptakan perubahan ekonomi melalui gerakan politik dengan militansi dalam melakukan kerja-kerja pengorganisasian selama kampanye kreatif untuk mewujudkan tuntutan ekonomi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H