Lihat ke Halaman Asli

ABDURROFI ABDULLAH AZZAM

Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia

Kasus Novel Baswedan, Hukum Dicandain Pelawak Diseriusin

Diperbarui: 16 Juni 2020   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Bintang Emon dilaporkan politisi PSI pada Keminfo RI (Kolase pribadi)

Bintang Emon seorang pelawak viral setelah mengunggah video terkait dengan Kasus Novel Baswedan. Tak hanya menimbulkan hiburan tapi kepedulian generasi muda pada proses hukum yang dianggap tidak bercanda. Politisi PSI, Charlie Wijaya pun melaporkan Bintang Emon ke Keminfo RI. Ketidakdewasaan tersebut dianggap tidak wajar  karena PSI adalah partai anak muda yang tidak mewakili kepentingan anak muda.

“Saya heran PSI sebagai partai anak muda tapi tidak mengakomodir aspirasi anak muda, bintang emon. Hukum dicandai tapi PSI malah diam sedangkan pelawak bicara diseriusin,  ” Ujar Abdurrofi   dalam diskusi publik malam di Jakarta pada hari selasa tanggal (16/06/2020)pada  jam 21:00 WIB.

Namun unggahan tersebut sudah dihapus oleh Charlie Wijaya. Walaupun begitu banyak anak muda menganggap dia sedang panjat sosial. Laporan Charlie Wijaya berdasarkan keputusan pribadi dan tidak membawa atribut partai. Abdurrofi  mengingatkan pentingnya kedewasaan berpolitik dan dukungan pada anak muda yang berpikir kritis.

“Saya ingatkan wahai kau Chalie Wijaya sebagai kader dari partai anak muda. Kamu harus bisa dewasa dan berpikir kritis seperti bintang emon. Karena berpikir kritis itu gratis terhadap segala sesuatu yang menyimpang lalu kau suarakan untuk perubahan tatanan hukum di Indonesia.” Ucap kang rofi

Indonesia tidak kekurangan partai anak muda tapi Indonesia kekurangan politisi muda yang dewasa. Kasus Novel Baswedan adalah ruang untuk berpikir kritis dan membangun solidaritas anak muda. Anak muda lebih mudah dekat dengan kepentingan bangsa bila menggunakan pendekatan komedi. Ini menimbulkan hiburan baru dalam sejarah kasus penyiraman air keras di Indonesia.{}

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline