Generasi yang terbaik dan tercerdas ditentukan oleh tingkat dan jenis pendidikan yang mereka tempuh. Tingkat dan jenis pendidikan yang dicapai telah menjadi sumber daya yang sangat penting dalam memengaruhi kecenderungan orang dalam kehidupan dan posisi dalam masyarakat.
Republik Indonesia terbuka bagi yang terbaik dan tercerdas. Persiapan sebaik-baiknya untuk anak-anak direncanakan oleh setiap keluarga melalui pendidikan yang terbaik.
Menurut John Goldthorpe (2016), Seseorang sosiolog dari Oxford. Generasi muda dari keluarga miskin menghadapi peluang mobilitas yang kurang menguntungkan dalam pendidikan. Salah satu alasannya adalah bahwa orang tua yang lebih kaya menggunakan sumber daya budaya, sumber daya ekonomi, dan sumber daya sosial mereka untuk memastikan bahwa generasi mereka tetap berada di atas tangga pendidikan yang lebih tinggi.
Ekspansi pendidikan yang sangat besar di paruh kedua abad kedua puluh telah membentuk titik kritis untuk munculnya. Peluang pendidikan tidak sesuai dengan kemampuan alami manusia.
Alih-alih asal sosial dan modal sosial yang diwariskan, Hal ini menentukan seseorang yang berhasil di sekolah dan di pasar tenaga kerja. Tren yang ditentukan apakah kecenderungannya dari waktu ke waktu cenderung mengarah pada konfigurasi meritokratis di Indonesia.
Pendidikan menurut Abdurrofi Abdullah Azzam (2020) adalah mesin bagi kejayaan raksasa bisnis. Sistem pendidikan mengakui mencapai tingkat pendidikan tertentu mulai dari diploma, sarjana dan, jika diteruskan, dapat meraih gelar magister atau doktor sampai profesor. Ijazah diambil sebagai ukuran prestasi dan lisensi digunakan sebagai kriteria kelayakan untuk pekerjaan dan posisi Penasehat, CEO sampai buruh pekerja di Perusahaan. Siswa masuk ke dalam kelompok atau kategori berpendidikan 'rendah', 'sedang', dan 'lebih tinggi' mengisi posisi dan jabatan di Perusahaan sesuai pendidikannya. Namun Pendidikan dalam suatu negara menjadi simbol dari akses kesetaraan sosial.
Dengan demikian pendidikan telah mengubah struktur peluang sosial di banyak masyarakat Indonesia. Dengan Indonesia memperluas akses ke pendidikan formal, pemerintah telah berhasil memperluas peluang sosial bagi anak-anak dari latar belakang yang kurang istimewa.
Pendidikan tinggi massal mungkin telah membantu membuat tenaga kerja lebih produktif, tetapi alasannya tidak pernah hanya bersifat ekonomi. Tujuan lainnya adalah status yang sama yakni masyarakat di mana orang biasa dapat mengklaim kesetaraan sosial di Indonesia.
Referensi
Mark Bovens and Anchrit Wille. 2017. Diploma Democracy The Rise of Political Meritocracy. New York : Oxford University Press