Lihat ke Halaman Asli

ABDURROFI ABDULLAH AZZAM

Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia

Trump Siap Perang dengan Anti fasisme

Diperbarui: 4 Juni 2020   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo: Trump Agenda Untuk Perang Melawan Teroris

England, UK, Kompasianacom,-Menurut Joseph S. Nye, Jr Banyak orang Amerika ingin percaya bahwa kita bermoral dan merupakan kekuatan untuk kebaikan di dalam dunia.  Joseph S. Nye, Jr mengambil pendapat Truman dalam hal etika tiga dimensi kita, Truman menempati urutan pertama dalam hal etika kategori niat, sasaran, dan motif. Ironisnya, Hari ini keputusan moral pribadi polisi ini sangat bertentangan dengan keputusannyapernyataan publik tentang moral. 

Niat polisi sudah tepat, sasaran polisi tidak sesuai ekspentasi, dan motif cenderung dinilai menagandung unsur rasisme karena perlakuan orang berkulit putih tidak sesuai prosedur kepada orang berkulit hitam.  Ketidak setaraan menyebabkan muncul gelombang demo berbaju hitam.

Derek Chauvin adalah polisi dari Minneapolis, melakukan perbuatan tidak bermoral dengan menyekap George Floyd dengan lutut hingga kehabisan nafas. George Floyd tewas setelah leher diinjak dengan lutut selama lebih dari 7 menit. 

Intinya penangkapan ini sesuai harus sesuai prosedur.  Rakyat Amerika membutuhkan suatu kepastian agar tidak diperlakukan seperti George Floyd dalam kemungkinan penggunaan otoritas dan jabatan polisi berwenang. Baju Hitam adalah simbol memperingatkan terhadap "George Floyd".

Tindakan diambil Trump adalah deklaris perang dengan menuduh ras kulit hitam adalah Antifa (anti-Fasisme) seperti dimbil keputusan Harry Truman untuk menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki dalam upaya untuk mengakhiri Perang Dunia II. 

Untuk menghentikan konflik di Amerika, Maka bagi rakyat moral akuntabilitas adalah bagian sentral dari apa artinya menjadi manusia dihadapan hukum. Orang berkulit hitam menjadi kelompok ekstremisme oleh negara. 

Presiden Trump mengatakan, kelompok kiri anti-fasis yang militan sebagai penggerak di balik beberapa aksi perusuhan di sejumlah kota di Amerika Serikat. "Itu Antifa, itu adalah orang-orang radikal kiri yang jahat. Dan mereka harus diberi pelajaran bahwa mereka tidak bisa melakukan ini," kata Presiden Trump.

Dalam perang melawan Rakyat Amerika dengan label Antifa (anti-Fasisme) di mana jutaan nyawa akan diagendakan hilang, Ini merupakan rencana genosida sudah ada telah hilang seperti di Negara jepang dengan jumlah yang tewas di Hiroshima dan Nagasaki. 

Para pakar sepakat bahwa kehancuran yang disengaja begitu banyak tidak bersalahwarga sipil tidak pernah bisa dibenarkan. Apalagi melakukan deklarasi dengan konsep Civil War. Antifa, short for anti-fascists, is an amorphous movement, not an organisation as Trump often says it is. Kembali menjadi sorotan karena dituduh terlibat dalam kerusuhan aksi solidaritas di AS. 

Selain itu, Diskusi mantan internal intelijen juga sependapat dengan konsensus ilmiah luas bahwa Trump akan membuat kerusuhan manipulatif sehingga melegitimasi pembunuhan besar-besaran pada ras berkulit hitam. Mantan pemimpin intelejen tidak disebutkan namanya menyebutkan ada dugaan kerusuhan selama dua pekan terakhir sebagai aksi konspirasi yang sangat brutal dan ditunggangi orang-orang bayaran gedung putih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline