Petahana penuh Prestasi Anies Rasyid Baswedan dan Ketua Umum Demokrat menjadi duet maut mengimbangi penantang di Pilgub DKI Jakarta. Dari koalisi tersebut nanti akan dilihat bagaimana peluangnya dan strategi mana yang kesempatan menangnya paling besar untuk melawan Risma Trimaharini dan Sandiaga Salahudin Uno.
1. MAJU KOTANYA BAHAGIA WARGANYA JILID 2
Maju Kotanya, Bahagia Warganya' yang digunakan pasangan ini, justru bisa digunakan kembali oleh Anies AHY. Namun Siapa sangka banyak tidak suka gagasan in melihat kualitas Jakarta setelah dipimpin petahana belum lagi tingkat kemacetan Jakarta menurun dan udara semakin membaik selama PSBB.
Sebagai petahana Anies AHY Anies AHY tinggal melanjutkan Jakarta maju kotanya secara bersama periode kedua. Melihat Pada pilgub 2017 dipersiapkan misi oleh AHY menuju Jakarta tahun 2022 yang lebih maju, aman, adil dan sejahtera.
Sedangkan Anies mengusung misi Jakarta kota maju dan beradab dengan seluruh warga merasakan keadilan dan kesejahteraan. Titik temu Anies dan AHY pada misi meliputi gagasan maju, adil dan sejahtera.
Artinya, poin tambahan AHY yakni gagasan aman sedangkan poin tambahan Anies yakni beradab. Pemerintah Jakarta harus menjamin keamanan dengan keamanan dari polisi dan keberadaban melalui pendidikan.
Gagasan ini bukan hanya berpihak pada guru dan polisi. Tapi keberpihakan pada mereka yang termarjinalkan seperti disabilitas dan orang berkebutuhan khusus. Anies AHY akan mengedepankan inklusivitas dan kesetaraan.
Itulah mengapa, Maju kotanya dan bahagia warganya untuk semua, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang menjadi diplomat di Jakarta. Orang menengah ke atas dengan standar kebahagiaan kemewahan dan orang menengah ke bawah dengan standar kebahagiaan kecukupan dan kesahajaan dalam bingkai kemajuan.
2. TOKOH NASIONAL BERKARAKTER KUAT
Berdasarkan survei gabungan antara Politika Research and Consulting (PRC), Parameter Politik Indonesia (PPI), Indo Barometer (IB) dan Media Survei Indonesia (MSI). Popularitas Anies jika dilihat dari pengenalan publik sebesar 74 persen, sedangkan tingkat mudah disukai mencapai 78,4 persen atau unggul tipis calon presiden lainnya namun ia masih ingin bertarung ditingkat pilgub DKI Jakarta.