Sejak zaman dahulu di pulau Jawa terdapat kondisi sosial dan budaya yang mempercayai ramalan jayabaya. Indonesia akan dipimpin oleh "noto nogoro" atau orang yang bisa menata negara oleh Sandiaga sebagai Presiden Muda ke-8.
Sandiaga sebagai Presiden Muda ke 8 telah memiliki kriteria "noto nogoro" dalam masa kesadaran, masa kebangkitan besar, masa keemasan Nusantara.
Indonesia bisa menjadi "Ratu Perekonomian Syariah" dari Asia Tenggara dengan semangat entreupreunership, Sandiaga merefleksikan nusantara di suatu masa pada masa datang dengan pemulihan ekonomi dengan populasi muslim terbesar pertama di dunia.
Tahun 2021 ini akan menjadi masa penuh penderitaan bencana demi bencana namun masa orang berkuasa akan dirotasi oleh pemuda se-Indonesia akan melakukan perubahan "Ratu Perekonomian Syariah" .
Proyeksi Sandiaga bukan merupakan ramalan namun karena ia memili berkah dari jumlah penduduk muda merefleksikan keterwakilan anak-muda dalam kemenangan politik dengan teknologi.
Suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan didominasi anak muda yang percaya "Old System Doesn't Work".
Penentuan asumsi diwakili oleh pandangan dan kesepakatan para pakar, para penyusun kebijakan dan para pengambil keputusan demokrasi Indonesia akan dikuasai oleh anak muda.
Gelombang perubahan kebutuhan dan kepentingan anak muda yang meningkat akan memasuki zaman baru "Ratu Perekonomian Syariah" akan datang setelah datangnya sang Ratu Adil, atau Satria Piningit.
Perlu diketahui Satria Piningit adalah orang-orang yang peduli pada bangsanya, berilmu tinggi, dan telah memutuskan untuk berbuat sesuatu perubahan menuju "Ratu Perekonomian Syariah" .