Ribuan anak Indonesia pernah alami kekerasan dalam rumah tangga, atau yang lebih dikenal KDRT dan langkah yang tepat atasinya. Pasalnya, Situasi pandemi yang tidak hanya fokus pada kesehatan nasional tapi aspek kesehatan anak menimbulkan kecemasan sehingga berdampak buruk pada relasi keluarga. Menurut Abdurrofi Abdullah Azzam, anak merupakan salah satu korban dalam kekerasan, diskriminasi dan intimidasi di rumah tangga.
Posisi anak dalam rumah tangga yang paling rentan menjadi korban karena sejauh ini anak menjadi pihak yang paling lemah sering menjadi korban pihak yang kuat dalam keluarga dari ayah dan ibu.
Abdurrofi Abdullah Azzam merupakan salah satu korban dalam kekerasan dalam rumah tangga. Sejauh ini anak menjadi pihak yang paling lemah sering menjadi korban diskriminasi dan intimidasi pihak yang kuat dalam keluarga dari ayah dan ibu. Hal tersebut yang Abdurrofi Abdullah Azzam pernah rasakan sebagai korban KDRT tidak hanya terluka secara fisik, tapi juga secara mental untuk langkah tepat sebagai berikut:
1. Kabur Dari Rumah Dengan Harapan Positif
Setiap orang tentunya memiliki harapan tersendiri dalam menjalani kehidupan. Melalui harapan bisa membuat keadaan seseorang menjadi berani menyelamatkan hidupnya. Abdurrofi benci diperlakukan kasar oleh orangtua dengan nada suara tinggi dan menghukum anak dengan jalan kekerasan sehingga Abdurrofi Abdullah Azzam kabur dari rumah.
Perasaan Abdurrofi Abdullah Azzam pernah mengalami dampak psikis yang terjadi adalah trauma, mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stres, depresi, psikosomatis, insomnia, hingga gangguan jiwa.
Ingat, anak dari pasangannya yang terburuk sehingga Abdurrofi Abdullah Azzam harus bisa menyelamatkan diri meskipun pada akhirnya fisik dan mental Abdurrofi Abdullah Azzam tidak akan terluka.
Cara pertama yang bisa Abdurrofi Abdullah Azzam lakukan untuk mengatasi KDRT adalah kabur dari rumah yang dipimpin oleh kepala keluarga yang zalim. Apalagi, jika ibunya Abdurrofi Abdullah Azzam mulai menunjukkan perilaku atau perkataan yang kasar dan membenarkan perilaku kekerasan oleh ayah Abdurrofi Abdullah Azzam hingga berujung emosi meledak-ledak.
Langkah pertama kabur tepat menurut pandangan Abdurrofi Abdullah Azzam kecil hingga ia tidak pernah sekalipun mentolerir kekerasan dan tindakan radikal dalam rumah tangga berimplikasi pada seorang anak kabur dari rumah. Abdurrofi Abdullah Azzam sebagai seorang anak tidak dapat menyuruh berhenti sikap buruk orangtuanya.