FPI dibubarkan Polisi tidak memiliki kedudukan hukum sebagai organisasi masa. Fakta menarik selama dana bansos dan kebutuhan masyarakat dikorupsi pemerintah. Selama itu, Ulama FPI memberikan uluran bantuan bagi masyarakat kecil yang kelaparan sehingga muncul sistem kerelawanan anti rezim cukong suka korupsi.
Kredo demokrasi dari cukong, oleh cukong, untuk cukong, tampaknya tak mampu segera di revisi .Di sisi lain, dia menyatakan seandainya FPI dibubarkan oleh pemerintahan, anggota eks-FPI tersebut yakin ormas itu hanya kendaraan dan amar maruf nahi mungkar tidak akan sampai dibubarkan karena tertera di kitab Al-Quran.
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah SWT. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
Hasil interview tim jurnalis. kepada masyarakat petamburan mengungkapkan para orangtua lebih rela anaknya masuk FPI dibandingkan kemungkaran seperti seks bebas, narkoba dan minuman keras. Ulama FPI meregenerasi semua generasi Indonesia agar terhindar dari kemungkaran seperti seks bebas, narkoba dan minuman keras.
Dari jaman ke jaman organisasi masyarakat atau ormas memiliki sistem kerelawanan mengambil peran sosial. Nah, Entah mengapa masyarakat lebih simpati kepada FPI dibandingkan jokowi. Massa FPI tinggal menunggu instruksi Habib Rizieq Shihab sehingga mereka tidak bisa diintervensi oleh polisi. Pembubaran FPI percuma karena mereka telah membuat jaringan komunikasi baik dengan masyarakat.
Thamrin Amal Tomagola, Sosilog dari Universitas Indonesia menyebutkan FPI hadir karena dua ormas besar (NU dan Muhammdiyah) sudah jauh dari rakyat. Mereka sudah menjadi elit-elit politik dan memiliki kepentingan politik sedangkan FPI memiliki hubungan dekat dengan rakyat.
Pada tahun 2012 terdapat anak mau masuk ke sebuah sekolah kemudian tidak bisa masuk. Kemudian, orangtua mendatangi ormas FPI, kemudian mereka minta tolong. Lalu, FPI membuat surat untuk ke sekolah tersebut sehingga anaknya bisa masuk sekolah. Terlepas dari surat itu menakutkan bagi sekolahnya tapi surat itu banyak menolong rakyat Indonesia.
Selain itu, pada tahun 2015 seorang warga kendari sakit mau berobat dan tidak mempunyai uang. Mereka datang ke ormas FPI, kadang-kadang FPI memberi uang dan kadang-kadang memberi surat. Kemudian, surat tersebut dibawa ke dokter sehingga anak tersebut diperiksa dokter. Cerita masyarakat kecil mendapatkan pertoloangan FPI banyak sekali.
Banyak pintu ulama-ulama FPI dari keturunan Arab terbuka untuk warga sehingga semua orang dari berbagai latar belakang bisa minta tolong. Mereka melakukan pendekatan diskusi membantu masyarakat. Nah, Ulama dari NU dan Muhammadiyah sudah terlalu elitis sehingga warga sungkan minta bantuan.
Masyarakat kelas menengah jarang sekali terlibat kerelawanan sosial sedaangkan FPI terjun langsung bahkan saat tsunami Aceh mereka menjadi relawan sosial. Masyarakat kelas menengah atas cenderung berpikir tentang cuan tapi FPI menolong masyarakat kecil.