Lihat ke Halaman Asli

Abdurrofi

Penyuka Kopi dan Investasi

Indonesia Aksi 1812 dalam Revolusi (Akhlak), Black Lives Matter dan Arab Spring

Diperbarui: 17 Desember 2020   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi 18 12 sampai arab spring dari Tunisia. Sumber foto: pinterpolitik.com

Aksi Bouazizi dari Tunisia membakar dirinya menjadi katalisator Arab Spring, ini juga menghasilkan protes di negara-negara Arab. Berbeda di Indonesia terjadi simpang siur berita mengenai kematian 6 orang FPI.

Bouazizi menjadi tokoh kebebasan dan hak asasi manusia melawan kekerasan dan pelanggaran HAM insiden peniru telah terjadi pada Indonesia pada aksi 1812.

Persaudaraan Alumni 212 mengorganisir masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan untuk turun ke Jakarta protes signikfikan ini melihat aksi dari Arab Spring kejadian di Tunisia melebar ke negara-negara Arab.

Pertanyaan mendasar pada hari ini adalah apakah aksi 1812 sampai menyebar ke 33 provinsi dengan orang Islam peduli terhadap hak asasi? Tentu kita belum mengetahui ini.

Ingat tindakan protes berminggu-minggu telah membuat negara-negara Arab mengalami ketidakstabilan politik oleh karena itu demokratisasi dalam implementasi UUD 1945 dan pancasila akan terus berlangsung.

Jika dicermati dan diperhatikan aksi demonstrasi berlangsung. Sejak Omnimbuslaw oleh kalangan buruh dan mahasiswa tapi sekarang demo karena 6 orang warga negara Indonesia wafat dan isu pemenjaraan Habib Rizieq.

Dengan situasi dan kondisi seperti ini musim hujan bukan hanya turun hujan tapi turun kepercayaan pemerintah. Slamet marif berencana revolusi akhlak apakah ini revolusi pemerintahan seperti Arab Spring.

Demonstrasi omnibuslaw tapi banyak yang turun ke jalan begitu juga demonstrasi 1812. Menurut kang Emil pemimpin yang tidak adil akan masuk neraka. Dan ketidakadilan juga membawa pelaku turun dari jabatannya.

Kerumunan besar dan protes yang tidak bisa diatasi menimbulkan konflik dan ketidakmampuan aparat kepolisian. Bayangkan personil polisi terbatas sedangkan rakyat banyak. Amerika memiliki polisi bagus pun pecah oleh aksi pembunuhan orang kulit hitam.

Presiden Trump dikabarkan kalah pemilihan presiden Amerika Serikat sehingga keputusan yang sulit untuk Trump di periode kedua kampanye hak asasi manusia dan kesetaraan. Orang kulit hitam yang tidak memiliki koneksi dan tidak banyak uang untuk suap dipermalukan dan dihina dan tidak diizinkan untuk hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline