Lihat ke Halaman Asli

Abdurrofi

Penyuka Kopi dan Investasi

Tinggalkan Belajar Online Pelajar SD Hadiri Program Fogging Cegah DBD?

Diperbarui: 8 Desember 2020   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program fogging dari dinas kesehatan Purwakarta dilaksanakan 8 Desember 2020. Sumber foto : Dokumen warga Purawakarta

Penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat penyebaran Covid-19 ditinggalakan pelajar SD karena ada program fogging untuk mencegah penyakit DBD di Purwakarta dari jam 08.00 wib sampai dengan jam 11.00 wib.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Purwakarta, Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Purwakarta mulai meningkat seiring memasuki puncak musim hujan. Satu orang diketahui meninggal setelah terkena DBD. 

Dalam programnya disebut bahwa pemerintah daerah terpaksa fogging khawatir masyarakat mati satu persatu akibat penyakit DBD. Dokter dari purwakarta fokus  untuk mengendalikan virus Corona dan penyakit DBD. Selain itu, disebutkan juga akan dilakukan program masyarakat sehat dan higenis di Kabupaten Purwakarta.

Meskipun jumlah warga yang terpapar mencapai angka itu, namun tingkat kesembuhan juga cukup besar, yakni sebanyak 1.022 orang. Rata-rata kesembuhan sebanyak 5 orang setiap harinya diantaranya telah dinyatakan sembuh.

Program kesehatan termasuk dalam salah satu dimensi dasar, yaitu umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Kemampuan daya beli masyarakat Purwakarta terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang belum mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Hal ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Purwakarta yang menjalani program ini. Di dalam sensus penduduk, pencacahan dilakukan terhadap seluruh penduduk yang berdomisili di wilayah teritorial Purwakarta termasuk warga negara asing kecuali anggota korps diplomatik negara sahabat beserta keluarganya. 

Laju perubahan masyarakat belum masuk super modern yang menunjukkan persentase pertambahan kemajuan penduduk dalam jangka waktu tertentu dan infrastruktur Purwakarta masih terlihat kurang standar Indonesia.  Rata-rata lama sekolah menggambarkan belum menyesuaikan dengan teknologi, tetapi juga para guru. Pasalnya sebagian belum dapat optimal memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan terbaik di dunia.

Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kabupaten Purwakarta Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta pada Tahun 2018 sebesar 20.534 pekerja .  Sekitar 56 persen orang Purwakarta merantau ke Karawang, Bekasi dan Jakarta untuk memperoleh pekerjaan. Sekitar 23 persen menjadi tenaga kerja asing di Taiwan dan Arab Saudi.

Banyaknya pencari kerja menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin di Kabupaten Purwakarta terbilang pekerja keras dan memperjuangkan perekonomian. Pada tahun  2020 terdapat setidaknya 671 sekolah, 1 perguruan tinggi negeri, dan 2 perguruan tinggi swasta. Penjelasan teknis masyarakat tidak atau belum pernah sekolah dan tidak mampu kuliah masih ada.

Destinasi  Purwakarta belum mencapai titik prestasi terbaik seperti Bali yang pernah dinobatkan jadi destinasi wisata terbaik dunia. Sementara orang pun belum terlibat dalam hal ini pembangunan arsitek patung seperti Bali, karena tidak semua orang Purwakarta  yang paham tentang penggunaan ornamen dan arsitek untuk pariwisata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline