Lihat ke Halaman Asli

Abdurrofi Abdullah Azzam

Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika

Presidensi G20 Indonesia 2022 dari Halal Indonesia untuk Arsitektur Pasar Global

Diperbarui: 15 Maret 2022   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo G20 Indonesia 2022 dan Halal Indonesia. Sumber gambar: madeInIndonesia.com

Presidensi G20 Indonesia akan memberikan dampak konkret bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional dengan perekonomian ekonomi syariah dalam menggunakan produk yang bersertifikasi halal.

Masyarakat yang meninggalkan dunia terpuruk mereka, untuk menghormati komitmen materialis modernitas bersertifikasi halal, membayar harga masuk akal untuk harga yang saat ini sedang diundangkan dalam mode hampir karikatur di industri global.

Pemulihan ekonomi Indonesia akan bergantung kefasihan hal-hal yang tak habis-habisnya, menginjak-injak sulur sulur yang tak terbatas menjangkau kita dan bagaimana kita bisa menumbuhkan kebiasaan terhadap dunia di sekitar kita dengan produk halal.

Tidak ada lagi titik acuan eksternal atau objektif untuk makna atau gagasan tentang tujuan yang baik atau tujuan yang tepat dari pemulihan ekonomi nasional yang baik bukanlah yang baik itu sendiri, tetapi hanya yang baik untuk kita sebagai warga bumi.

Ini berarti bahwa rezim politik harus bisa lagi mengadopsi sikap bijaksana atas nama abstraksi imperatif metafisik agar penguasa
dapat terus mendefinisikan kebaikan dalam hal ideologi halal Indonesia yang melayani kebutuhan global untuk pulih bersama.

Pada akhirnya, masyarakat global yang didasarkan pada materialisme memiliki sedikit alternatif selain mengesampingkan pemerintahan yang didasarkan pada konsepsi objektif tentang kebaikan menggunakan produk halal made in Indonesia pada Presidensi G20.

Tidak seorang pun memiliki otoritas moral secara definitif untuk menjungkirbalikkan atau mengesampingkan konsepsi halal Indonesia tentang kebaikan mereka sendiri secara kultural.

Oleh karena itu, dapat diperdebatkan bahwa pemerintahan yang dapat dilegitimasi untuk masyarakat materialis harus menjunjung tinggi hak  setiap individu untuk mengerjakan produksi mereka sendiri dengan cara mereka sendiri, hanya dengan syarat bahwa tindakan itu tidak membahayakan hak orang lain untuk melakukannya.

Pada definisi yang lain, materialisme syariah menurut Abdurrofi Abdullah Azzam adalah pandangan yang berisi orientasi, sikap, keyakinan, dan nilai-nilai hidup yang menekankan atau mementingkan kepemilikan barang- barang material atau kekayaan material bersertifikasi halal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline