Lihat ke Halaman Asli

Abdurrofi Abdullah Azzam

Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika

Mengenal Rajaban, Tradisi Indonesia Sambut Isra Mikraj dan Bulan Ramadan

Diperbarui: 11 Maret 2021   08:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal Rajaban, Tradisi Indonesia Sambut Isra Mikraj. Gambar: irhamnabilquran.or.id/Ahmad

Tiap orang-orang Indonesia berbeda menyambut Isra Mikraj di Bulan Rajab. Begitu juga, Tradisi tersebut berkenaan dengan penghormatan terhadap instruksi Tuhan untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam dan menyambut bulan ramadan.

Allahumma barik lana fi rajaba wa sya'bana wa balighna Romadhana.

Artinya: "Ya Allah, berkailah umur kami di bulan Rajab dan Syaban, serta sampaikanlah umur kami hingga bulan Ramadhan."

Tradisi ini memiliki makna penting, yakni menjadi momentum persatuan Indonesia. Sebab, dalam momentum ini silaturahmi komunal terjalin dengan sebuah kebersamaan ideologis mengenai perintah salat pada bulan rajab dan persiapan bulan Ramadan.

Isra Mikraj adalah perjalanan malam Nabi Muhammad dari Mekah ke masjid terjauh, yaitu Masjid Aqsa di Yerusalem, lalu naik ke surga, dimurnikan dan diberi perintah bagi umat Islam untuk salat lima waktu.

Tradisi rajaban dilakukan oleh masyarakat beramai-ramai mengadakan ritual keagamaan dan mengenang Nabi Muhammad dalam menyampaikan keajaiban dan pengajian serta memperbaiki gerakan salat dan menghadirkan hati dalam salat.

Jika masyarakat  bersatu, arah pembangunan dan perekonomian akan berjalan selaras antara kebutuhan dengan apa yang direncanakan pada bulan Ramadhan untuk memenuhi kebutuhan warga.

Ramadan 2021 (Indonesia). Dari malam Senin, 12 April sampai malam Rabu, 12 Mei.

Dalam tradisi rajaban masyarakat perlu bersyukur kepada Tuhan yang telah mengirimkan kita seorang pemimpin akhir zaman, Nabi Muhammad yang telah menuntun kita dari kegelapan menuju cahaya kehidupan yang terang benderang.

Tanpa kehadiran Nabi Muhammad masyarakat Indonesia tidak mengetahui cara berkomunikasi dengan Tuhan Yang Maha Esa untuk menyampaikan kebutuhan, curhat, dan bersyukur sehingga perjalanan dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad sungguh luar biasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline