Jam Antik
sering kau terbangun tengah malam
duduk di depan jam tua
yang sudah kau hapal betul detak jantungnya
berkejaran sepanjang pembuluh waktu
sering malam mesti menyisih ke balik bayangan
melapangkan jalan bagi gerombolan kenangan
yang suka berkaok-kaok di tengah kesunyian
bagai sekelompok burung nasar
yang mencium aroma kematian
kau suka terjaga malam-malam dengan nafas memburu