Korban PHK Di Arab Saudi
Seorang pekerja migran yang sudah nenek-nenek kena deportasi pemerintah Saudi. Di kampung ia disambut meriah oleh keluarga, dan terutama teman-teman sebaya satu perjuangan yang pulang lebih dulu puluhan tahun sebelumnya. Mereka mengobrol panjang lebar. Dan alangkah jengahnya tuan rumah karena tak bisa menyuguhkan hidangan khas Saudi Arabia. Semua tamu hanya kebagian air putih dan keripik singkong yang tak seorang kuasa mengunyah. Dengan nada minta maaf si nenek berkata: "Sekarang tidak sama lagi seperti dulu. Yang tak punya surat semua ditangkap.
Untunglah aku sempat disembunyikan oleh seorang syekh baik hati. Aku tinggal di rumah syekh itu selama dua tahun. Tidak bekerja. Karena tuan syekh sudah punya banyak pembantu. Dia memberiku makan dengan amat pemurah." Lantas si nenek menambahkan dengan berat; "maaf aku tidak membawa oleh-oleh."
Sambutan tuan rumah disambut dengan haru dan kata-kata hiburan menenangkan. Bahwa selain kesehatan dan keselamatan sang nenek mereka tak mengharap apa-apa. Namun seorang rekan yang bermata tajam melihat dari tadi tuan rumah terus coba menyembunyikan sebuah benda di ujung selendangnya.
"Apa yang kau pegang dalam selendang itu Mama Gofran?"
Tuan rumah kaget. "Bukan apa-apa. Bukan apa-apa!"
"Coba kasih lihat."
"Jangan..."
Si mata tajam mendekat dan memegang ujung selendang itu.
"Jangan...jangan..."