Lihat ke Halaman Asli

1.4.a.10.1 Aksi Nyata, Budaya Positif

Diperbarui: 30 Juli 2021   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

PGP- ANGKATAN 2-KOTA TIDORE KEPULAUAN-ABDURRAHMAN KADER-1.4.A.10.1. RANCANGAN AKSI NYATA-BUDAYA POSITIF

A. LATAR BELAKANG

Keberhasilan suatu program merupakan  tanggung jawab berbagai pihak, dengan berbagai peran yang berbeda. Lembaga pendidikan sebagai salah satu pembentuk karakter anak didik, maka dibutuhkan perubahan pola pikir serta kepribadian, agar melahirkan anak yang intelektual yang berkarakter.

Salah satu program yang menumbuhkan nilai-nilai karakter bagi anak yaitu membangun budaya positif di sekolah, karena dengan pembiasaan secara terus menerus melahirkan budaya, yang pada akhirnya terbentuklah karakter yang membekas di setiap diri anak bangsa.

SMA Negeri 10 Tidore Kepulauan dengan perumusan program unggulan peningkatan IMTAQ dan Bahasa Asing dengan program pendukung TIK, Olaharaga, Seni Budaya serta pengembagan produk kreatif, maka diharapkan melahirkan generasi yang memiliki pengetahuan namun juga berakhlak dan berbudaya positif.

Untuk mendukung program tersebut, maka salah satu peran guru Mata pelajaran yaitu dengan membuat kesepakan kelas dengan tujuan membiasakan peserta didik dengan tertib dan teratur dalam menjalankan aktifitas pembelajaran di kelas maupun luar kelas, selain itu juga mengatur guru agar tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.

Dalam mewujudkan budaya positif di sekolah membutuhkan proses yang panjang, untuk itu dimulai dari Kesepakatan kelas ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya positif di sekolah.

B. DESKRIPSI AKSI NYATA

Menumbuhkan budaya positif di sekolah membutuhkan kerjasama yang baik antara sesama warga sekolah, program sekolah yang didukung oleh seluruh civitas akademika sekolah termasuk peran orang tua sangat diharapkan dalam menjalankan suatu program. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam melakukan suatu program pasti terdapat tantangan dan hambatan demi perbaikan kedepannya.

Hal ini sebagaima dalam pelaksanaan program guru dalam proses pembelajaran, agar berjalan sesuai dengan harapan guru dan kekinginan peserta didik maka, dibutuhkan suatu kesepahaman bersama yang dituangkan dalam Kesepakatan Kelas. Dalam menyusun kesepakatan kelas pada proses belajar mengajar pada kelas XI IPA 1 dan Kelas X IPA 2 yang dilaksanakan pada pertemuan pertama Tatap Muka Terbatas dengan kapasitas peserta didik dalam ruangan rata2 berjumlah 16 -- 20 Peserta didik.

Pada awalnya peserta didik terlihat sangat bingung karena kesepakatan kelas merupakan hal baru, sehingga guru perlu menjelaskan beberapa poin-poin dalam menjalankan kesepakatan kelas, yaitu :

  1. Guru menjelaskan menjelaskan manfaat dan tujuan dalam melaksanakan kesepakatan kelas
  2. Guru memberikan contoh kesepakatan kelas yang baik
  3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pendapat (membagikan kertas post it untuk peserta didik menulis pendapatnya tentang kesepakatan kelas, ini khusus kelas X)
  4. Guru menuliskan point-point usulan peserta didik di papan tulis. (khusus kelas X menempelkan Post It di papan tulils)
  5. Berdiskusi untuk menyusun kesepakatan kelas berdasarkan usulan dari peserta didik.
  6. Merangkum hasil usulan menjadi kesepakatan kelas
  7. Guru memotivasi dan memberi harapan ke peserta didik agar dapat menjalankan kesepakatan ini dengan penuh tanggung jawab.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline