Lihat ke Halaman Asli

Anda Termasuk Konservatif atau Liberal?

Diperbarui: 12 November 2017   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menurut Dictionary.com, konservatif adalah upaya mempertahankan atau melestarikan tradisi lama (kuno), sekaligus membatasi perubahan-perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bisa berasal dari perubahan globalisasi, teknologi informasi, maupun perubahan perilaku atau gaya hidup. Sedangkan menurut pengertian Cambridge Dictionary, konservatif (adj) berarti "Against Change", yang berarti menolak atau anti terhadap perubahan. 

Masih didalam kamus yang sama, dijelaskan secara gamblang, bahwa konservatif artinya "not usually liking or trusting change, especially sudden change" (Biasanya tidak suka terhadap perubahan, terutama perubahan yang sifatnya tiba-tiba). Saya masih agak bingung terhadap definisi konservatif ini, lalu saya mencari lawan kata dari konservatif, yang saya dapatkan adalah; kata left-wing, liberal, progressive, maupun radical. Lalu saya menyimpulkan bahwa konservatif merupakan paham, teori, pandangan, atau sikap hidup yang bertentangan dengan liberalisme maupun paham progressive-radical.

Sebelum saya masuk lebih jauh membahas pandangan konservatif, terlebih dahulu perlu kita cermati bahwa pergerakan social-politik left-wing, liberal, maupun progressive, ketiganya merupakan pergerakan sosial-politik yang pada umumnya melekat di Negara-negara Barat. Pergerakan politik left-wing adalah gerakan sosial dan politik yang menentang dominasi kaum kapitalis (kapitalisme), memperjuangkan hak-hak buruh dan kesetaraan rakyat kecil, serta menuntut hak-hak sipil dan "concern" terhadap isu lingkungan. 

Secara umum, kaum left-wing ini memiliki ideologi sosialis, yang lebih dekat ke komunisme dimana hak-hak buruh adalah perjuangan nomor satu dalam ideologi sosialis-komunis. Di AS, para pengikut paham Left-Wing disebut American Left, atau bisa juga disebut Leftish Activist(Aktivis sayap kiri). Kaum  Leftish di AS bahkan lebih jauh lagi, mereka juga memperjuangkan hak-hak kebebasan sipil, mendukung gerakan modern feminisme (modern feminism yang dimaksud disini adalah liberal-radikal feminisme), memperjuangkan hak-hak dan upah minimum buruh, serta lebih jauh lagi mendukung hak-hak kebebasan kaum LGBT.

Sedangkan Progressive, jelas sangat berkaitan erat dengan liberalisme maupun feminisme. Progressiveadalah pemikiran atau pandangan modern yang banyak dianut masyarakat perkotaan dimana kemajuan, globalisasi, dan gaya hidup hedonis menjadi perilaku sehari-hari. Progressivedisini juga berarti meninggalkan sesuatu yang sifatnya kuno demi menuju "kebebasan individual" yang sebebas-bebasnya (liberal) yang sangat bertentangan dengan pandangan konservatif. Progressiveberarti manusia terus melihat ke depan, tetapi perlahan-lahan melupakan masa lalu atau gaya hidup yang kuno dan tradisional, demi menuju kebebasan sipil seiring dengan kemajuan globalisasi dan pesatnya paham liberalisme.

Baik Progressive, Liberal, Leftish, dan Radikal (contohnya Radical-Modern Feminisme yang sebenarnya bukan perjuangan feminisme sejati, tapi dibelakangnya memperjuangkan gaya hidup Lesbianisme dan selalu mengkritisi dominasi laki-laki), semuanya ada di Negara-negara Barat. Dan secara perlahan keempatnya dapat ditemukan di kota-kota besar diseluruh penjuru dunia dimana gaya hidup berubah dari tradisional menuju perilaku modernis. Dari sini dapat disimpulkan bahwa keempat sikap hidup tersebut bertentangan dengan pandangan konservatif.  

Supaya tidak membuat bingung, saya berikan analoginya. Jika ingin tahu apakah di suatu negara masyarakatnya konservatif atau tidak, bisa dilihat dari seberapa kuat pengaruh liberalisme maupun globalisasi yang ada dalam masyarakat. Semakin kental liberalisme, modernisme, hedonisme, dan pesatnya globalisasi dalam sebuah masyarakat, biasanya konservatif tidak bisa tumbuh. Lalu apakah masyarakat Indonesia condong ke liberal atau konservatif?, masyarakat Indonesia secara umum bisa dibilang lebih condong ke pandangan tradisional konservatif, dibandingkan condong ke gaya hidup modern yang menjunjung tinggi liberalisme. 

Maksudnya, masyarakat Indonesia yang sangat menjunjung tinggi persaudaraan, membina dan menjaga pernikahan dengan baik, mengetahui pentingnya pernikahan dan memiliki momongan, saling silaturahmi, menjaga nilai-nilai keluarga, mengajarkan anak-anaknya pendidikan agama, merupakan contoh pandangan konservatif. Pandangan konservatif disini juga bisa berarti sebuah kumpulan masyarakat yang masih sangat menjaga nilai-nilai keluarga dan percaya bahwa keluarga adalah segalanya. 

Sedangkan di AS, nilai-nilai kekeluargaan mulai luntur terutama di kota-kota besar, tergantikan oleh Free of Speech, Human Rights, dan semacamnya yang lebih condong ke liberal. Terlalu menunjung tinggi hak-hak kebebasan sipil dan hak asasi manusia yang berlebihan, membuat pemikiran suatu masyarakat menjadi liberal dan "menerima apapun" segala bentuk perubahan. Liberalisme biasanya berbarengan dengan gaya hidup konsumtif dan hedonisme. Sesuatu yang sangat melekat di kota-kota besar di seluruh dunia.

Sesuatu yang sangat konservatif biasanya juga berbanding lurus dengan patriarki. Maksudnya, semakin konservatif suatu masyarakat, kepercayaan, maupun suatu agama, biasanya semakin kuat dominasi patriarkinya. Patriarki disini ialah dimana laki-laki menjadi pemimpin (Imam), laki-laki yang bekerja mencari nafkah sedangkan perempuan harus terus dirumah dan mengasuh anak, suatu pandangan patriarki yang biasanya terdapat dalam masyarakat konservatif. 

Suatu kelompok suku yang hidup di pedalaman Papua yang hidup dengan aturan-aturan kesukuan dan adat, ataupun suku Jawa yang tinggal di pelosok pedesaan yang masih memegang erat tradisi jawa kuno, biasanya sangat konservatif. Maksudnya mereka masih melestarikan semangat tradisi kuno, dan biasanya sangat waspada terhadap arus globalisasi dimana masyarakatnya sangat menjunjung tinggi kebebasan sipil dan individual akibat dari derasnya arus globalisasi yang kebablasan (berlebihan).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline