Seperti yang kita tahu bahwa negara ini adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang otomatis negara ini menggunakan konsep geopolitik agar mudah bagi pemimpin bangsa ini mengatur dan menata negara ini menjadi negara yang makmur dan sejahtera. Ini beradasarkan doktrin Juanda yang menyatakan bahwa konsep bangsa Indonesia sebagai negara dengan geografi utuh tidak terpisahkan. Ini pun berkaitan dengan perkataan Ir. Soekarno yang berbunyi Maka manakah yang dinamakan tanah tumpah darah kita, tanah air kita?
Menurut geopolitik, maka Indonesialah tanah air kita. Indonesia yang bulat, bukan Jawa saja, bukan Sumatera aja, atau Borneo aja atau Selebes saja, atau Ambon saja, atau Maluku saja tetapi segenap kepulauan yang ditunjuk oleh Allah SWT menjadi satu kesatuan antara dua benua dan dua Samudera, itulah Tanah Air kita. Maka dari ini semualah lahir lambang bangsa ini yaitu Pancasila dengan semboyannya "Bhinneka Tunggal Ika" yang artinya "Berbeda-beda tapi tetap satu.
Indonesia memiliki sumber daya alam yang tidak terhitung jumlahnya. Hutan-hutan, lautan, danau, sungai, gunung, hasil bumi yang berlimpah dan masih banyak yang lainnya. Begitu banyaknya kekayaan alam di Indonesia ini sehingga membuat bangsa-bangsa lainnya pun iri dengan Indonesia ini. Alangkah indahnya Indonesia memiliki kelengkapan tersebut.
Maka dari itu Indonesia menggunakan konsep geopolitik untuk memanfaatkan adanya kekayaan alam tersebut. Tidak hanya sumber daya alam, bahkan Indonesia ini mempunyai keragaman dan keunikan tersendiri bagi penduduk-penduduknya. Mulai dari warna kulit, suku, ras, agama, hingga multi-bahasa. Semua itu adalah karunia tersendiri bagi bangsa tercinta.
Namun dari konsep geopolitik tersebut bangsa ini sudah mencapai apa yang di targetkan sebelumnya? Jika didasarkan dengan dasar-dasar UUD 1945 dan Pancasila dapat diketahui bahwa tujuan dari konsep tersebut adalah untuk mencapai persatuan dan keadilan demi bangsa yang sejahtera. Kita tengok sejenak keadaan bangsa kita sekarang, kita tengok pelosok-pelosok kota dimana-mana banyak orang-orang kesulitan memenuhi kebutuhan fisik dan mentalnya.
Bahkan kita tidak perlu menengok jauh-jauh ke pelosok, hanya perlu melihat keadaan ibukota saja masyarakat sudah paham kondisi bangsa ini yang sebenarnya. Para penuntut ilmu yang seharusnya mengejar cita-cita mereka tidak mengemban amanah mereka dengan baik sebagai pelajar. Masalah sepele pun di besar-besarkan seolah tidak mempunyai bahan pembicaraan lain sehingga menjadi konflik berkepanjangan antar fraksi maupun golongan.
Dari beberapa masalah diatas tentu saja mempunyai dampak-dampak yang besar bagi bangsa ini. Kita sudah merasakan dampak dari masalah-masalah besar diatas dengan tidak adanya persatuan bangsa kita semua saling menyalahkan satu sama lain. Sangat tidak mencerminkan apa yang digambarkan oleh dasar-dasar Pancasila yang katanya adalah dasar bangsa ini dan menghancurkan konsep geopolitik yang seharusnya menjadi tujuan bangsa ini. Entah siapa yang harus disalahkan semuanya kembali ke hukum yang sedang berjalan sekarang. Apakah sudah adil? Tentunya kita lebih mengetahui diri masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H