Lihat ke Halaman Asli

Abduraafi Andrian

karena 140 karakter saja tidak cukup

Bangsat, Bahagia yang Sesaat

Diperbarui: 20 Februari 2019   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Pexels.com

"Di umur berapa kamu baru tau kalo 'bangsat' itu singkatan dari 'bahagia yang sesaat'."

Twit dari selebtwit @andihiyat di atas betul-betul menghajarku bertubi-tubi. Bukan karena singkatan kata "bangsat" yang kita semua tahu bahwa itu dibuat-buat, tapi karena kepanjangannya yang sedang kurasakan saat ini. Bahagia. Yang. Sesaat. Apa itu maksudnya?

Bahagia yang sesaat bisa berarti ketika kamu minum-minum bersama teman-teman dan berdansa Bersama selama semalaman penuh. Saat pagi---bahkan siang---datang, kamu merasa mual dan pusing tak terhingga mengetahui kamu baru sadar dari telermu.

Bahagia yang sesaat juga bisa berarti kamu dengan dagu dinaikkan membawa seseorang untuk datang ke pernikahan mantan pacarmu. Namun, seusai acara kamu memberikan uang biaya sewa plus tip sesuai dengan yang kamu janjikan padanya di Twitter beberapa hari sebelumnya.

Bahagia yang sesaat juga bisa berarti kamu yang berpikir bahwa hubunganmu dan pasanganmu akan tahan lama berakhir begitu saja karena sikapmu yang bodoh padanya. Kamu merasa sikap bodohmu itu akan membuatnya mengerti kamu tetapi malah berakhir tidak sesuai dugaanmu.

Konklusi: mengetahui bahwa apa yang dilakukan cuma memberikan bahagia yang sesaat tetap saja memberikan sensasi kejutan saat benar-benar menyadari. Respons atas itu bisa macam-macam: ada yang merasa harus melakukannya lagi dan lagi, ada yang merasa begitu pedih mengetahui fakta itu.

Tidak ada yang salah dengan bahagia yang sesaat. Setiap hari beberapa orang merokok lebih dari dua bungkus untuk kebahagiaan sesaat mereka. Setiap hari beberapa orang menyuntikkan didihan meth untuk kebahagiaan sesaat mereka. Setiap hari beberapa orang melakukan hubungan seks dengan mainan seksnya sembari menonton bokep untuk kebahagiaan sesaat mereka.

Salah satu faktor pembuat kebahagiaan sesaat adalah fakta bahwa seseorang tidak bisa merasa bahagia seutuhnya atas hidup mereka. Mereka butuh "pemantik" yang mediumnya bisa apa saja: rokok, didihan meth, mainan seks, seseorang---apa saja. Pilih salah satu dan setidaknya kamu bisa menjajal pengalaman bahagia yang sesaat.

Betapa menyedihkan menjadi penganut 'bangsat' itu. Dan aku salah satunya. Mungkin kamu juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline