Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Kampus Terpadu UNISA Terhadap Perekonomian Warga Dukuh Pundung

Diperbarui: 25 Januari 2023   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Universitas merupakan Lembaga Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik yang terdiri dari berbagai fakultas dengan rumpun ilmu yang berbeda. Sebuah universitas, umumnya terdiri dari berbagai kampus. Kampus adalah daerah lingkungan bangunan perguruan tinggi yang merupakan tempat belajar-mengajar dan kegiatan administrasi berlangsung.

Selain berfungsi sebagai tempat kegiatan akademik, ternyata kampus juga memiliki efek domino terhadap perkembangan ekonomi di wilayah sekitarnya. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan mahasiswa sebagai penghuni kampus tersebut. Mahasiswa, layaknya orang pada umumnya, memerlukan berbagai kebutuhan untuk menunjang kehidupan, seperti makanan, tempat tinggal, dan lain-lain. Oleh sebab itu, biasanya wilayah yang terdapat kampus di dalamnya akan lebih hidup dan lebih berkembang daripada wilayah lain yang tidak terdapat kampus.

Kampus Terpadu UNISA : Sebuah Kampus di Tengah Perkampungan

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta memiliki dua kampus untuk menunjang kegiatan akademik dan administrasinya. Dua kampus tersebut terdiri dari Kampus 1 yang berada di seputaran Ngabean, dekat dengan pusat kota, dan Kampus Terpadu yang berada di Ringroad Barat, membaur dengan hiruk pikuk masyarakat perkampungan.

Kampus Terpadu UNISA beralamat di Jalan Ringroad Barat 63, Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman. Kampus ini merupakan kampus terbaru yang dimiliki oleh UNISA, tak heran bila tampilan Kampus Terpadu terlihat lebih megah dan futuristik daripada Kampus 1 yang notabene merupakan bangunan lama. Bangunan Kampus Terpadu juga terlihat sangat mencolok dibanding dengan area sekitarnya yang berupa pemukiman dan persawahan. 

Berbicara mengenai pemukiman, ada empat desa atau dalam bahasa setempat disebut dengan ‘dukuh’ yang berbatasan secara langsung dengan Kampus Terpadu, yaitu Dukuh Pundung, Dukuh Nogosaren, Dukuh Sawahan, dan Dukuh Ponowaren. Kondisi ini, mau tidak mau membuat masyarakat keempat dukuh tersebut harus bersinggungan dengan kehidupan warga UNISA. Sehingga, tidak berlebihan rasanya jika dikatakan bahwa keberadaan Kampus Terpadu sedikit banyak telah menjadi bagian dari kehidupan warga sekitar.

Kondisi Geografis dan Sosial Warga Dukuh Pundung

Di antara keempat dukuh tersebut, Dukuh Pundung merupakan dukuh yang paling dekat dengan Kampus Terpadu UNISA. Letaknya tepat di samping kampus, dengan Jalan Pundung sebagai pemeran utamanya. 

Jalan Pundung merupakan jalan penghubung dari Ringroad Barat menuju area pemukiman. Jalan ini juga merupakan akses bagi pintu masuk kampus sebelah samping dan belakang. Sehingga, jika Kampus Terpadu diibaratkan sebagai susunan saraf pusat yang mengatur segala aktivitas, maka Jalan Pundung menjadi susunan saraf tepinya yang menghubungkan susunan saraf pusat dengan area sekitarnya.

Selain itu, terdapat pula sungai yang melintang di kawasan ini, Tak heran apabila Kawasan Pundung ini memiliki ekosistem yang baik dan subur, sehingga banyak ditumbuhi oleh pepohonan yang rimbun.  

Warga Dukuh Pundung menyikapi ekosistem yang subur ini dengan baik. Mereka membuka ladang, menggarap persawahan, dan beternak ikan. Dengan demikian, warga Dukuh Pundung merupakan masyarakat agraris. Masyarakat agraris adalah masyarakat yang menggantungkan ekonomi dan pemenuhan kebutuhannya pada bidang pertanian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline