Dakwah adalah aktivitas menyeru dan mengajak manusia kepada yang makruf serta mencegah mereka dari melakukan kemungkaran.
"Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. 3: 104)
Tentunya dalam berdakwah ada rambu-rambu yang harus diperhatikan. Sebagaimana telah dituntun dalam Al-Qur'an, berdakwah haruslah dengan cara hikmah, pengajaran yang baik, dan berdialog dalam bingkai akhlaqul karimah.
"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk." (QS. 16: 125)
Jangan sampai atas nama dakwah kita berlaku sewenang-wenang, bahkan menggunakan cara-cara yang mungkar dalam mengajak orang pada kebaikan.
Seperti air dan minyak, kemungkaran dan kebaikan takkan pernah bisa menyatu. Maka, mengajak orang pada kebaikan haruslah dengan cara yang makruf.
Kemungkaran bukan kekhasan Islam. Islam itu ramah dan rahmatan lil 'alamin (QS. 21: 107). Jika berdakwah tidak dilakukan dengan cara-cara yang makruf, justru akan menjauhkan objek dakwah dari maksud dan tujuan dakwah itu sendiri.
Setiap kita (Mukmin) punya kewajiban dakwah (QS. 3: 104; QS. 31: 17). Tentunya sesuai dengan kapasitas dan bidang kita masing-masing. Beragam cara dan metode bisa kita lakukan dalam menyeru dan mengajak orang pada kebaikan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus kita manfaatkan sebagai sarana dan media dalam berdakwah sehingga pesan-pesan dakwah yang kita sampaikan bisa menjangkau objek dakwah secara lebih luas.
Maka, jadikan media sosial kita sebagai ruang untuk memviralkan konten-konten yang positif, inspiratif, dan mencerahkan. Jangan sebaliknya, malah menyebar konten-konten negatif, unfaedah, dan menyesatkan.