Di ibaratkan sungai yang dangkal jalanan di Kabupaten Pemalang, padahal cuma 2 km dari kota, jalanan di kelurahan mengori kecamatan lemalang kabupaten pemalang inilah gambaran apa yang ada di kota pemalang jalanan yang selelu di genangi dan berlobang padahal ini jalan sudah masuk jalan alternatif biasa di lewati angkot, anak naka sekolah orang orang kerja namun seolah luout dari perhatian.
Mari kita lihat apakah ini layak di sebut jalan atau kah bukan, di mana mana di genangi air dan lumpur padahal ini jalanan aspal tapi sekali lagi beginilah proyek proyek itu yang bagus atas nya keropos dalamnya mengganbarkan apa yang ada di dalam aparatur nya.
Luput dan tak terlihat oleh pemerintah pembangunan bertumpu pada ibukota dan kota kota besar seakan kota-kota kecil tak ada dan tak tersentuh.
kpda Bapk jokowi atau siapaun yang bertanggung jawab untuk ini semua lihat dan bayangkan seandainya anak anak yang mau berangkat sekolah dan sampai sekolah pulang lagi akibat baju yang di pakai kena cipratan air atau berangkat sekolah terjatuh.
Siapakah yang di salahkan Jalannya atau yang jatuh, tak dapat di pungkiri kita semua membayar pajak dari pajak kendaraan bermotor sampai pajak pajak yang kita takerasakan dari pembelian peralatan lain. Ini kah jalan jalan yang mesti kita lalui seperti ini, ini salah satu contoh saja dari berapa banyak jalanan yang mesti kita lalui sebagai pembanyar pajak negara.semoga semua yang membaca dan melihat bisa merasakan ini sebagai salah satu sebagian kecik saja masih banyak yang belum di perhatikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H