Lihat ke Halaman Asli

Karya Orientalis (John Wansbrough)

Diperbarui: 22 Desember 2023   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.abebooks.it

Karya John Wansbrough yang berjudul "Qur'anic Studies: Source and Methods of Scriptural Interpretation" telah menjadi objek kritik dari beberapa ulama Muslim, terutama terkait pandangannya terhadap Al-Qur'an, Nabi Muhammad, dan peristiwa Isra'. Berikut adalah kritik-kritik yang terkait dengan masing-masing isu tersebut:

Al-Qur'an:

Pengaruh dari Yudaisme dan Kekristenan: Beberapa ulama Muslim mengkritik Wansbrough karena menyiratkan bahwa Al-Qur'an dipengaruhi oleh tradisi Yudaisme dan Kekristenan. Mereka berpendapat bahwa Al-Qur'an dianggap oleh umat Islam sebagai kata-kata harfiah dari Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad, bukan suatu kompilasi dari berbagai tradisi agama.

Sinkretisme dan Sifat Komposit: Pandangan Wansbrough bahwa Al-Qur'an adalah dokumen komposit dengan elemen-elemen dari berbagai tradisi telah disambut dengan skeptisisme. Banyak ulama Muslim menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah suatu wahyu yang kohesif dan tunggal, bebas dari pengaruh eksternal.

Asal-usul Pra-Islam: Saran Wansbrough bahwa Al-Qur'an mungkin memiliki asal-usul pra-Islam sangat dikritik. Umat Islam meyakini bahwa Al-Qur'an adalah suatu wahyu unik yang diberikan kepada Nabi Muhammad selama periode 23 tahun, dan menolak gagasan bahwa itu ada sebelum zaman Nabi.

Nabi Muhammad:

Historisitas Nabi Muhammad: Pandangan Wansbrough tentang historisitas Nabi Muhammad telah menjadi kontroversial. Beberapa kritikus berargumen bahwa skeptisismenya terhadap akurasi historis naratif Islam seputar Nabi dianggap tidak beralasan dan menantang keyakinan mendasar yang dianut oleh umat Muslim.
Isra' (Perjalanan Malam):

Keraguan terhadap Peristiwa Isra': Keraguan atau pendekatan kritis Wansbrough terhadap peristiwa Isra', yaitu perjalanan malam Nabi Muhammad, telah dihadapi dengan penolakan. Banyak ulama Muslim menganggap Isra' sebagai suatu peristiwa mujizat yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis, dan mereka menolak segala upaya untuk meragukan keasliannya.

Perlu digaris bawahi bahwa meskipun karya Wansbrough telah menimbulkan kritik, terdapat beragam pendapat dalam komunitas akademis dan Muslim mengenai studi historis dan kritis terhadap teks keagamaan. 

Beberapa sarjana terlibat dalam dialog konstruktif, sementara yang lain mungkin dengan tegas menentang pandangan yang menantang keyakinan yang telah mapan. Wacana akademis mengenai teks keagamaan sering melibatkan keseimbangan yang hati-hati antara kebebasan penyelidikan dan penghormatan terhadap sensitivitas keagamaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline