Lihat ke Halaman Asli

Abdul Wahid Azar

Praktisi Bisnis

ATM/CRM Vs QRIS, Menemukan Keseimbangan di Tengah Revolusi Digital

Diperbarui: 6 Januari 2025   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu ATM/CRM di gerai   digital Lounge  (sumber : Bank CIMB Niaga).

Digitalisasi telah membawa perubahan besar dalam sistem pembayaran di Indonesia. QRIS (Quick Response Indonesian Standard) menjadi simbol revolusi ini, dengan adopsi yang melonjak hingga 183,9% YoY pada 2024.

Dengan lebih dari 54 juta pengguna dan 34,7 juta merchant, QRIS menawarkan kemudahan dan kecepatan yang sulit disaingi. Namun, di tengah dominasi QRIS, ATM/CRM tetap memegang peran signifikan, terutama untuk kebutuhan transaksi tunai dan segmen masyarakat yang belum sepenuhnya terhubung dengan ekosistem digital.

Meskipun transaksi ATM/CRM menurun 11,4% YoY, nilai transaksinya masih besar. Mesin-mesin ini tetap menjadi andalan bagi masyarakat di daerah dengan keterbatasan infrastruktur digital serta bagi generasi yang lebih nyaman menggunakan layanan tradisional.

Tantangannya kini adalah bagaimana bank bisa mempertahankan relevansi ATM/CRM sambil mengadaptasi perannya di tengah revolusi digital.

Peran Ganda QRIS Melesat, ATM/CRM Masih Dibutuhkan

QRIS telah membuka jalan baru untuk pembayaran yang praktis, fleksibel, dan tanpa kontak fisik. Namun, layanan ini tidak sepenuhnya menggantikan kebutuhan akan ATM/CRM.

Banyak masyarakat di daerah pelosok atau kota kecil masih sangat bergantung pada layanan ini, terutama untuk menarik uang tunai dan transaksi besar.

Generasi yang lebih tua, yang merasa lebih nyaman dengan metode tradisional, juga tetap menjadi pengguna utama ATM/CRM. Selain itu, kebutuhan bisnis tertentu, seperti penggajian atau setoran tunai besar, masih sulit diakomodasi oleh QRIS. Oleh karena itu, meskipun ATM/CRM mengalami tekanan dari tren digital, perannya masih penting untuk menjaga inklusi keuangan bagi semua lapisan masyarakat.

Transformasi ATM/CRM untuk Efisiensi dan Relevansi

Di tengah pergeseran ini, bank menghadapi tantangan besar: bagaimana mengurangi biaya operasional ATM/CRM yang tinggi, namun tetap memberikan layanan yang optimal.

Beberapa langkah strategis dapat diambil untuk memastikan mesin-mesin ini tetap relevan sambil menekan beban biaya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline