Lihat ke Halaman Asli

Abdul Wahid

Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang

Memperbanyak Tangan Bercahaya Tuhan

Diperbarui: 3 Desember 2021   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh: Abdul Wahid

Pengajar Universitas Islam Malang dan penulis Buku

Teladan dalam cerita yang bisa dijadikan sebagai pijakan,  Kalangan pembelajar sejarah Islam, tentulah paham dengan hikayat kehidupan dan kepemimpinan Nabi Muhammad. Ada banyak Nabi Muhammad SAW ini tipe pemimpin yang suka jalan-jalan menjelajahi kehidupan masyarakat. Beliau bukan hanya ingin berdekatan dan berbaur dengan masyarakat, tetapi ingin melebur dan menjadi bagian sejati dengan dan dalam kehidupan masyarakat. Dan memang sejarah telah menunjukkan, bahwa beliau adalah profil pemimpin dan negarawan yang menjadi milik masyarakat, yang telah melebur menjadi bagian empirik dalam kehidupan masyarakat..

Di zaman Nabi itu,  ada kisah menarik,  suatu ketika Nabi bertemu dengan salah seorang sahabatnya yang sedang bekerja. Sang pekerja ini bersalaman dengan beliau.  Begitu bersalaman, Nabi kaget, sebab ternyata tangan orang ini kasar atau keras sekali.

"ada apa ya rasul Allah"?demikian Tanya sahabat itu melihat kekagetan di wajah Nabi.

"Kenapa dengan tanganmu wahai sahabatku?, Tanya Rasul.

"tanganku menjadi kasar dan keras akibat terus menerus digunakan membelah kayu dan batu", jawab sahabat sambil menundukkan mukanya.

"tidak usahlah merasa malu, karena tangan kasarmu ini sangat disukai oleh Allah SWT. Karena Allah mencintai orang-orang yang mau bekerja keras", demikian penjelasan Nabi.

Mendengar penjelasan junjungannya, sahabat tersebut bukan main gembiranya, karena apa yang dilakukan atau diperbuatnya selama ini ternyata mendapatkan penghargaan yang demikian tinggi di hadapan Tuhan. Apa yang dikerjakan telah berbuah pujian agung dari Tuhannya, tangannya telah menyinarkan cahaya cinta dari Tuhannya.

Dari dialog Nabi dengan sahabatnya  tersebut  dapat diperoleh pelajaran berharga, bahwa Allah SWT memberikan penghargaan atau pemuliaan yang tinggi terhadap manusia-manusia bertipe pekerja keras. Tangan kasar, berhiaskan luka-luka dan  berkeringat, ternyata mendapatkan tempat mulia di sisiNya. Tangan kasar telah melahirkan cahaya atau dari kerja yang menggunakan tangan yang dilakukan manusia, kehormatan  di sisiNya berhasil direbutnya.

Tangan dalam anatomi tubuh manusia merupakan salah satu karunia Tuhan yang besar sekali manfaatnya. Dari tangan, seseorang bisa belajar dan menjalankan aktifitas yang bermakna. Sebaliknya, dengan tangan pula, seseorang bisa memproduk dan menabur perbuatan tercela dan merugikan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline